Polda Jateng perketat keamanan dalam lapas
A
A
A
Sindonews.com - Personel Polda Jawa Tengah akan memberikan pelatihan pengamanan kepada petugas sipir Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) guna mengantisipasi kerusuhan oleh para narapidana.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono mengatakan, hari ini pihaknya bersama para Kapolres di Jawa Tengah, langsung bertemu dengan masing-masing Kepala Lapas atau Rutan.
"Ada 4 pejabat utama Polda yang langsung bertindak. Kami jemput bola. Memberi pelatihan kepada sipir, tujuannya latihan pengamanan, ini perintah Kapolri," ungkapnya dalam keterangan resmi, usai acara berbuka puasa bersama wartawan di Semarang, Rabu (17/7/2013).
Pihaknya, kata Djihartono, langsung merespon cepat insiden kerusuhan Lapas Tanjung Gusta di Medan, dan insiden penyerangan sipir di Lapas Batam.
"Itu terjadi lagi di Batam. Sipirnya disandera, tahanannya kabur. Kami bersama-sama berkoordinasi menjaga keamanan. Harapannya agar insiden kerusuhan Lapas tidak terjadi di Jawa Tengah," tambahnya.
Bentuk pelatihan itu, kata Djihartono, antara lain; latihan evakuasi dan pengamanan jika terjadi bentrok. "Kalau personel yang akan ditempatkan di Lapas, menunggu perintah pimpinan. Tapi kami siap untuk itu, besok para Kapolres harus memberikan hasil koordinasi dengan para Kalapas, melaporkan ke Polda," tandasnya.
Terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Soewarso, mengatakan rata-rata kondisi Lapas di Jawa Tengah mengalami over kapasitas.
"Untuk di Nusakambangan itu, tentu perlu penanganan khusus. Kami tetap bertindak sesuai prosedur pengamanan, walaupun minim personel," timpalnya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Djihartono mengatakan, hari ini pihaknya bersama para Kapolres di Jawa Tengah, langsung bertemu dengan masing-masing Kepala Lapas atau Rutan.
"Ada 4 pejabat utama Polda yang langsung bertindak. Kami jemput bola. Memberi pelatihan kepada sipir, tujuannya latihan pengamanan, ini perintah Kapolri," ungkapnya dalam keterangan resmi, usai acara berbuka puasa bersama wartawan di Semarang, Rabu (17/7/2013).
Pihaknya, kata Djihartono, langsung merespon cepat insiden kerusuhan Lapas Tanjung Gusta di Medan, dan insiden penyerangan sipir di Lapas Batam.
"Itu terjadi lagi di Batam. Sipirnya disandera, tahanannya kabur. Kami bersama-sama berkoordinasi menjaga keamanan. Harapannya agar insiden kerusuhan Lapas tidak terjadi di Jawa Tengah," tambahnya.
Bentuk pelatihan itu, kata Djihartono, antara lain; latihan evakuasi dan pengamanan jika terjadi bentrok. "Kalau personel yang akan ditempatkan di Lapas, menunggu perintah pimpinan. Tapi kami siap untuk itu, besok para Kapolres harus memberikan hasil koordinasi dengan para Kalapas, melaporkan ke Polda," tandasnya.
Terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Tengah Soewarso, mengatakan rata-rata kondisi Lapas di Jawa Tengah mengalami over kapasitas.
"Untuk di Nusakambangan itu, tentu perlu penanganan khusus. Kami tetap bertindak sesuai prosedur pengamanan, walaupun minim personel," timpalnya.
(san)