8 warga Iran terapung di atas perairan selatan Tulungagung

Selasa, 16 Juli 2013 - 16:02 WIB
8 warga Iran terapung...
8 warga Iran terapung di atas perairan selatan Tulungagung
A A A
Sindonews.com - Delapan orang warga Iran ditemukan terapung di atas kapal nelayan perairan Pantai Selatan Sine, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Mereka ditemukan oleh nelayan yang sedang melaut.

"Yang pertama kali menemukan adalah nelayan dan melapor ke petugas. Setelah dicek ternyata benar warga asing asal Iran, " ujar Kapolres Tulungagung Ajun Komisaris Besar Polisi Wisnu Hermawan Februanto kepada wartawan Selasa (16/7/2013).

Kedelapan orang yang terbagi atas dua keluarga (suami istri) tersebut diduga imigran gelap yang hendak berburu suaka politik ke negara Australia.

Informasi yang dihimpun, warga asing tersebut ditemukan Selasa (16/7) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Selain mesin mati, perahu nelayan yang mereka naiki dalam keadaan bocor.

Dari keterangan berbahasa Inggris yang cukup bisa dimengerti, mereka mengaku terkatung-katung di atas air sekitar tiga jam. Mereka awalnya bersama tiga orang awal kapal (ABK) asal Indonesia, namun kemudian melarikan diri ke kapal. Mereka kabur saat para imigran tertidur pulas.

"Tiga orang ABK merupakan warga Madura itu ditengarai kabur ke arah Tanggunggunung. Saat ini kita tengah melakukan pengejaran, termasuk mengamankan kapal yang digunakan," terang Wisnu.

Sekitar pukul 10.00 Wib, warga asing tersebut tiba di Mapolres Tulungagung. Dua diantaranya sempat dilarikan ke RS Bhayangkara karena kondisinya lemas.

Pemeriksaan administrasi, yakni terkait dokumen kenegaraan sempat terhambat masalah komunikasi bahasa.

Sebab mereka hanya menguasai bahasa Inggris pasif yang bercampur dengan arabia.

Hada Lavatse (30) ibu dari dua anak kembar yakni Taha (4) dan Yasin (4) kondisinya tengah hamil tua. Mereka datang dari Iran dengan berbekal dokumen resmi. Mereka merasa ditipu oleh ABK Indonesia.

Dari Iran rombongan warga asing ini singgah di negara Malaysia. Dari negeri jiran, mereka masuk ke Indonesia. Sejak 1 Mei, Hada mengaku sudah berada di Cisarua, Bandung.

Beberapa kali ditanya, Hada mengatakan hendak menuju perwakilan United Nation Organization (PBB) bukan negara Australia. Kendati demikian menolak jika harus pulang kembali ke Iran.

"Kita juga masih menyelidiki bagaimana mereka ini bisa sampai di perairan Tulungagung. Termasuk juga apakah keberadaan mereka terkait dengan imigran di Blitar dan Malang akan kita perdalam," pungkas Wisnu.

Sementara seperti diketahui para orang asing asal Iran ini lebih ramah dibanding imigran yang tertangkap di Blitar dan Malang. Mereka tidak marah ketika diambil fotonya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7684 seconds (0.1#10.140)