Tragedi Nabire, 13 orang saksi diperiksa
A
A
A
Sindonews.com - Terjadinya tragedi kerusuhan dalam pertandingan tinju amatir di Nabire, Papua yang menyebabkan 18 korban meninggal dunia, sampai saat ini masih belum diketahui dengan jelas penyebabnya pastinya.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Kombes Pol Agus Rianto pun mengaku bahwa Polri sudah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus tersebut untuk dimintai keterangan tentang penyebab terjadinya kerusuhan yang menyebabkan 18 orang meninggal dunia.
"Saksi yang dimintai keterangan secara verbal, pemeriksaan dan tertulis sampai pagi ini sudah 13 orang," kata Agus di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013).
Sementara itu, sampai saat ini ada tujuh orang yang diinterogasi. Tapi belum masuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Kita terus menginvestigasi peristiwa ini," tegas Agus.
Lalu, Agus juga mengatakan, terkait dengan jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, Agus menegaskan ada 18 orang.
"Korban meninggal dunia 18 orang, dan luka-luka ada 39 orang. Dari 18 korban meninggal dunia, kemarin sudah dimakamkan 3 orang dan 14 lainnya hari ini segera dimakamkan," ungkap Agus.
Agus juga menuturkan, bahwa 18 korban tersebut, tidak semuanya berasal dari Nabire, Papua. Namun, ada juga dari daerah lain seperti, Dokiyai dan Mapia masing-masing ada dua orang.
"Untuk luka-luka ada sebagian yang sudah bisa pulang setelah dirawat intensif di RSUD Nabire. Sampai dengan pagi ini kita dapat informasi masih ada 22 yang dirawat dalam kondisi membaik," terangnya.
"Sementara ada dua orang lebih yang masih intensif penanganannya, siang ini sekira pukul 12.00 WIT akan diterbangkan ke Jayapura, seorang anak dan wanita," tandas Agus.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Kombes Pol Agus Rianto pun mengaku bahwa Polri sudah memeriksa 13 orang saksi dalam kasus tersebut untuk dimintai keterangan tentang penyebab terjadinya kerusuhan yang menyebabkan 18 orang meninggal dunia.
"Saksi yang dimintai keterangan secara verbal, pemeriksaan dan tertulis sampai pagi ini sudah 13 orang," kata Agus di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013).
Sementara itu, sampai saat ini ada tujuh orang yang diinterogasi. Tapi belum masuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP). "Kita terus menginvestigasi peristiwa ini," tegas Agus.
Lalu, Agus juga mengatakan, terkait dengan jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut, Agus menegaskan ada 18 orang.
"Korban meninggal dunia 18 orang, dan luka-luka ada 39 orang. Dari 18 korban meninggal dunia, kemarin sudah dimakamkan 3 orang dan 14 lainnya hari ini segera dimakamkan," ungkap Agus.
Agus juga menuturkan, bahwa 18 korban tersebut, tidak semuanya berasal dari Nabire, Papua. Namun, ada juga dari daerah lain seperti, Dokiyai dan Mapia masing-masing ada dua orang.
"Untuk luka-luka ada sebagian yang sudah bisa pulang setelah dirawat intensif di RSUD Nabire. Sampai dengan pagi ini kita dapat informasi masih ada 22 yang dirawat dalam kondisi membaik," terangnya.
"Sementara ada dua orang lebih yang masih intensif penanganannya, siang ini sekira pukul 12.00 WIT akan diterbangkan ke Jayapura, seorang anak dan wanita," tandas Agus.
(san)