RS rujukan balon bupati, KPU tunggu IDI
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), belum menentukan rumah sakit rujukan yang akan menjadi tempat pemeriksaan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Polman periode 2014-2019.
Ketua KPU Polman Ahmadi Tauwe menuturkan, KPU masih mencari-cari rumah sakit mana yang paling layak untuk menjadi rumah sakit rujukan tempat para pasangan bakal calon menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Entahkah, rumah sakitnya di Makassar atau di Sulbar, belum ditentukan. Sebab, untuk menentukan rumah sakitnya tidak asal menunjuk, tapi sudah ada aturannya. Salah satunya adalah mengenai kelengkapan fasilitas,” ujar Ahmadi Tauwe, kepada wartawan, Senin (15/7/2013).
Hal tersebut, kata Ahmadi, untuk mendukung proses pemeriksaan yang dibutuhkan sebagaimana yang dipersyaratan terhadap pasangan bakal calon pemimpin daerah. Misalnya, kadar gula darah, dan indikator kesehatan penunjang lainnya.
Ahmad menambahkan, dalam penentuan rumah sakit yang menjadi tempat rujukan tersebut, KPU sudah bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tetapi, kalau saat ini, di Polman maupun Sulbar, belum ada rumah sakit yang bisa menunjang atau layak menjadi rumah sakit rujukan untuk proses pemeriksaan kandidat.
“Biasanya rekomendasinya rumah sakit di Makassar. Tapi kita belum tahu rumah sakit mana. Pastinya, dalam rekomendasi IDI nanti, akan dicantumkan rumah sakit rujukannya,” jelasnya.
Ahmadi juga menambahkan, sebagaimana tahapan Pilkada yang sudah ditetapkan, proses pemeriksaan bakal calon akan dilakukan mulai 31 Juli hingga 14 Agustus mendatang.
Sekadar diketahui, bursa pencalonan kepala daerah Polman tahun ini sedikitnya diikuti sekira sembilan kandidat jika semuanya dinyatakan lolos verifikasi.
Mereka diantaranya pasangan balon Hikman Katohindar–Nadjib Abdullah Majid (Hikman–Naam) dari calon independen, Muhammad Ari Anas–Chuduriah Sahabuddin (MAA-CS) dari jalur parpol, Naharuddin–Abdi Manaf (Nahar MengABDI) dari jalur independen, Munarfa Atjo–Andi Bebas Manggasali (Mabes) dari jalur independen, Nadjamuddin Ibrahim-Erfan Kamil (Naib-Kamil) dari jalur parpol, dan Mujirin M Yamin-Hasan Bado juga dari jalur parpol.
Selanjutnya, pasangan balon Andi Ibrahim Masdar bersama Natsir Rahmat (AIM-Benar) dari jalur parpol, Suhardi Kamaluddin–Saharuddin dari gabungan partai politik, dan yang terakhir adalah Andi Padjalangi–Prof Rahman Razak dari jalur perseorangan.
Ketua KPU Polman Ahmadi Tauwe menuturkan, KPU masih mencari-cari rumah sakit mana yang paling layak untuk menjadi rumah sakit rujukan tempat para pasangan bakal calon menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Entahkah, rumah sakitnya di Makassar atau di Sulbar, belum ditentukan. Sebab, untuk menentukan rumah sakitnya tidak asal menunjuk, tapi sudah ada aturannya. Salah satunya adalah mengenai kelengkapan fasilitas,” ujar Ahmadi Tauwe, kepada wartawan, Senin (15/7/2013).
Hal tersebut, kata Ahmadi, untuk mendukung proses pemeriksaan yang dibutuhkan sebagaimana yang dipersyaratan terhadap pasangan bakal calon pemimpin daerah. Misalnya, kadar gula darah, dan indikator kesehatan penunjang lainnya.
Ahmad menambahkan, dalam penentuan rumah sakit yang menjadi tempat rujukan tersebut, KPU sudah bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Tetapi, kalau saat ini, di Polman maupun Sulbar, belum ada rumah sakit yang bisa menunjang atau layak menjadi rumah sakit rujukan untuk proses pemeriksaan kandidat.
“Biasanya rekomendasinya rumah sakit di Makassar. Tapi kita belum tahu rumah sakit mana. Pastinya, dalam rekomendasi IDI nanti, akan dicantumkan rumah sakit rujukannya,” jelasnya.
Ahmadi juga menambahkan, sebagaimana tahapan Pilkada yang sudah ditetapkan, proses pemeriksaan bakal calon akan dilakukan mulai 31 Juli hingga 14 Agustus mendatang.
Sekadar diketahui, bursa pencalonan kepala daerah Polman tahun ini sedikitnya diikuti sekira sembilan kandidat jika semuanya dinyatakan lolos verifikasi.
Mereka diantaranya pasangan balon Hikman Katohindar–Nadjib Abdullah Majid (Hikman–Naam) dari calon independen, Muhammad Ari Anas–Chuduriah Sahabuddin (MAA-CS) dari jalur parpol, Naharuddin–Abdi Manaf (Nahar MengABDI) dari jalur independen, Munarfa Atjo–Andi Bebas Manggasali (Mabes) dari jalur independen, Nadjamuddin Ibrahim-Erfan Kamil (Naib-Kamil) dari jalur parpol, dan Mujirin M Yamin-Hasan Bado juga dari jalur parpol.
Selanjutnya, pasangan balon Andi Ibrahim Masdar bersama Natsir Rahmat (AIM-Benar) dari jalur parpol, Suhardi Kamaluddin–Saharuddin dari gabungan partai politik, dan yang terakhir adalah Andi Padjalangi–Prof Rahman Razak dari jalur perseorangan.
(san)