IPW: Lalai dalam tugas, Kapolda & Kapolres harus dicopot
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyayangkan terjadinya tragedi bentrokan massal di Nabire, Papua yang telah menewaskan 18 orang.
Menurut Neta, peristiwa seperti seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat event tersebut adalah kompetisi olahraga yang dituntut dengan nilai-nilai sportivitas.
"Tapi akibat kecerobohan panitia dan lemahnya aparat keamanan mengantisipasi situasi akhirnya event olahraga tersebut berubah menjadi kerusuhan," kata Neta dalam rilisnya, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Neta mengatakan, tragedi Nabire adalah peristiwa terburuk dalam sejarah olahraga bangsa ini. Ironisnya, Polri seakan tidak berbuat apa-apa hingga nyawa penonton melayang sia-sia.
"Untuk itu Kapolres Nabire dan Kapolda Papua harus bertanggungjawab. Polisi sudah memberi izin pada event pertandingan tinju tersebut sehingga apapun yang terjadi di dalam event itu polisi harus bertanggungjawab. Kematian 18 orang dalam sebuah event bukanlah perkara kecil," ungkap Neta.
Kata Neta, Kapolri harus mengevaluasi dan mencopot Kapolres dan Kapolda karena lalai dalam menjalankan tugas.
Neta menilai polisi tidak melakukan deteksi dini dan antisipasi sehingga pertandingan tinju tersebut berubah menjadi kerusuhan massal.
Menurut Neta, peristiwa seperti seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat event tersebut adalah kompetisi olahraga yang dituntut dengan nilai-nilai sportivitas.
"Tapi akibat kecerobohan panitia dan lemahnya aparat keamanan mengantisipasi situasi akhirnya event olahraga tersebut berubah menjadi kerusuhan," kata Neta dalam rilisnya, Jakarta, Senin (15/7/2013).
Neta mengatakan, tragedi Nabire adalah peristiwa terburuk dalam sejarah olahraga bangsa ini. Ironisnya, Polri seakan tidak berbuat apa-apa hingga nyawa penonton melayang sia-sia.
"Untuk itu Kapolres Nabire dan Kapolda Papua harus bertanggungjawab. Polisi sudah memberi izin pada event pertandingan tinju tersebut sehingga apapun yang terjadi di dalam event itu polisi harus bertanggungjawab. Kematian 18 orang dalam sebuah event bukanlah perkara kecil," ungkap Neta.
Kata Neta, Kapolri harus mengevaluasi dan mencopot Kapolres dan Kapolda karena lalai dalam menjalankan tugas.
Neta menilai polisi tidak melakukan deteksi dini dan antisipasi sehingga pertandingan tinju tersebut berubah menjadi kerusuhan massal.
(lns)