Pilkada Magelang, Herlambang ngotot jadi bupati
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Kepala Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Seri Herlambang, enggan menjadi Calon Wakil Bupati Magelang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Magelang, pada Oktober 2013.
Keinginannya mencalonkan diri melalui koalisi Gerindra-PKNU hanya untuk merebut rekomendasi sebagai Calon Bupati Magelang. “Saya mendaftar di sini (Gerindra-PKNU) sebagai calon bupati, bukan sebagai wakil,” katanya, kepada wartawan, Minggu (14/7/2013).
Dia menegaskan, jika keputusan DPP Gerindra ternyata mendudukkan dia sebagai wakil dalam pasangan yang diusung Gerindra-PKNU, dia memilih untuk mengundurkan diri. Menurutnya, panggilan nurani membangun Kabupaten Magelang secara maksimal harus dilakukan dengan meraih kursi utama, yakni bupati.
“Saya akan mengundurkan diri, jika harus menjadi calon wakil bupati. Lebih baik saya menjadi calon legislatif, dari pada calon wakil bupati,” tegasnya.
Disinggung mengenai Haiban Hajid, Ketua DPC Gerindra, Kabupaten Magelang yang dinilai menjadi pesaing dalam perebutan rekomendasi DPP Gerindra, Herlambang mengaku tidak menjadi masalah. Dia bahkan berharap, Haiban Hajid bisa menjadi wakilnya pada Pilkada Kabupaten Magelang, melawan calon dari partai lain maupun independen.
“Saya akan dengan senang hati jika disandingkan dengan Bapak Haiban Hajid. Beliau juga sebagai orang nomor satu di Gerindra Kabupaten Magelang, sehingga nantinya akan mudah membangun Kabupaten Magelang menjadi lebih baik,” terangnya.
Ditambahkannya, Kabupaten Magelang saat ini sudah mengalami perkembangan disemua sektor. Untuk itu, jika nanti dia berhasil meraih kursi bupati, program yang akan dijalankan tidak jauh berbeda dengan bupati sebelumnya.
“Saya akan melanjutkan program-program yang sudah berjalan. Selain itu, akan ada penambahan program yang dinilai penting dan dibutuhkan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kendati demikian, dia masih menunggu keputusan DPP Gerindra dalam menetapkan rekomendasi. Sejauh ini, pengurus Gerindra Kabupaten Magelang baru mengirimkan laporan administratif para bakal calon kepada DPD Gerindra Jawa Tengah, Jumat 12 Juli 2013, untuk kemudian dilanjutkan ke DPP.
Diketahui, sedikitnya lima nama yang diajukan sebagai bakal calon ke DPD Gerindra Jawa Tengah, yakni Haiban Hajid (Ketua DPC Gerindra Kabupaten Magelang), Indra Gunawan (kader PKPB), Dahlan (tokoh agama), Seri Herlambang (mantan Kepala Desa Banyusari, Kecamatan Grabag), serta Kolonel Purnawirawan Gunawan Sumantri.
Ketua Tim Penjaringan Gerindra-PKNU Soeharno menyampaikan, DPP Gerindra memiliki penilaian dan mekanisme sendiri dalam menentukan calon yang akan diusung nantinya. Menurutnya, ungkapan Seri Herlambang sebagai bakal calon yang mendaftar lewat koalisi Gerindra-PKNU akan menjadi pertimbangan bagi DPP.
“Kami tidak bisa menentukan bagaimana-bagaimananya. Pastinya, DPP punya penilaian bagaimana dengan ungkapan para calon,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kabar dari DPD Gerindra Jawa Tengah terkait laporan adiministratif para bakal calon yang sudah dikirim tersebut. Dia berharap, keputusan nantinya mampu menelorkan pemimpin yang bisa berjuang membangun negara. “Gerindra hanya butuh orang yang bisa melayani rakyat, bukan dilayani,” tandasnya.
Keinginannya mencalonkan diri melalui koalisi Gerindra-PKNU hanya untuk merebut rekomendasi sebagai Calon Bupati Magelang. “Saya mendaftar di sini (Gerindra-PKNU) sebagai calon bupati, bukan sebagai wakil,” katanya, kepada wartawan, Minggu (14/7/2013).
Dia menegaskan, jika keputusan DPP Gerindra ternyata mendudukkan dia sebagai wakil dalam pasangan yang diusung Gerindra-PKNU, dia memilih untuk mengundurkan diri. Menurutnya, panggilan nurani membangun Kabupaten Magelang secara maksimal harus dilakukan dengan meraih kursi utama, yakni bupati.
“Saya akan mengundurkan diri, jika harus menjadi calon wakil bupati. Lebih baik saya menjadi calon legislatif, dari pada calon wakil bupati,” tegasnya.
Disinggung mengenai Haiban Hajid, Ketua DPC Gerindra, Kabupaten Magelang yang dinilai menjadi pesaing dalam perebutan rekomendasi DPP Gerindra, Herlambang mengaku tidak menjadi masalah. Dia bahkan berharap, Haiban Hajid bisa menjadi wakilnya pada Pilkada Kabupaten Magelang, melawan calon dari partai lain maupun independen.
“Saya akan dengan senang hati jika disandingkan dengan Bapak Haiban Hajid. Beliau juga sebagai orang nomor satu di Gerindra Kabupaten Magelang, sehingga nantinya akan mudah membangun Kabupaten Magelang menjadi lebih baik,” terangnya.
Ditambahkannya, Kabupaten Magelang saat ini sudah mengalami perkembangan disemua sektor. Untuk itu, jika nanti dia berhasil meraih kursi bupati, program yang akan dijalankan tidak jauh berbeda dengan bupati sebelumnya.
“Saya akan melanjutkan program-program yang sudah berjalan. Selain itu, akan ada penambahan program yang dinilai penting dan dibutuhkan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kendati demikian, dia masih menunggu keputusan DPP Gerindra dalam menetapkan rekomendasi. Sejauh ini, pengurus Gerindra Kabupaten Magelang baru mengirimkan laporan administratif para bakal calon kepada DPD Gerindra Jawa Tengah, Jumat 12 Juli 2013, untuk kemudian dilanjutkan ke DPP.
Diketahui, sedikitnya lima nama yang diajukan sebagai bakal calon ke DPD Gerindra Jawa Tengah, yakni Haiban Hajid (Ketua DPC Gerindra Kabupaten Magelang), Indra Gunawan (kader PKPB), Dahlan (tokoh agama), Seri Herlambang (mantan Kepala Desa Banyusari, Kecamatan Grabag), serta Kolonel Purnawirawan Gunawan Sumantri.
Ketua Tim Penjaringan Gerindra-PKNU Soeharno menyampaikan, DPP Gerindra memiliki penilaian dan mekanisme sendiri dalam menentukan calon yang akan diusung nantinya. Menurutnya, ungkapan Seri Herlambang sebagai bakal calon yang mendaftar lewat koalisi Gerindra-PKNU akan menjadi pertimbangan bagi DPP.
“Kami tidak bisa menentukan bagaimana-bagaimananya. Pastinya, DPP punya penilaian bagaimana dengan ungkapan para calon,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih menunggu kabar dari DPD Gerindra Jawa Tengah terkait laporan adiministratif para bakal calon yang sudah dikirim tersebut. Dia berharap, keputusan nantinya mampu menelorkan pemimpin yang bisa berjuang membangun negara. “Gerindra hanya butuh orang yang bisa melayani rakyat, bukan dilayani,” tandasnya.
(san)