Kandas, lambung KMP Dharma Kartika akan diperiksa
A
A
A
Sindonews.com - Kapal Fery Dharma Kartika yang kandas saat menyeberang dari Pelabuhan Bajoe ke Kolaka, Sulawesi Tenggara, diduga akibat cuaca buruk.
Kepala Syahbandar Bajoe, Andi Abbas, mengatakan informasi yang didapatkan di kapal itu, bahwa kapal itu dinahkodai oleh Basuki Judihartono yang tidak lain adalah pembantu dari kapten Kapal yang sedang cuti yang keberadaannya masih di Semarang. Kendati demikian, untuk memastikan pemicu karamnya kapal itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada lambung kapal.
"Untuk sementara ini, pemicunya diduga cuaca buruk, karena pada saat lepas dari kapal pada pukul 21.15, Wita, kecepatan angin masih 15 knot, namun berselang 1 jam tiba-tiba naik drastik hingga 32 knot," ujar Andi Abbas, Kamis (11/7/2013).
Desas desus pemicu kandasnya kapal Dharma Kartika itu jika alat pemantau karang diduga rusak. Seperti penuturan salah seorang penumpang bernama Faisal yang ikut panik saat kapal yang ditumpanginya oleng.
Menurutnya, dia diberitahukan oleh nahkoda kapal jika alat pendeteksi karang mengalami kerusakan, selain itu juga pemicu diduga kelebihan muatan penumpang yang menaiki kapalnya itu.
"Saat kapal kami kandas, penumpang berebutan memakai pelampung dan banyak anak-anak menangis," ujarnya.
Terkait dengan kerusakan alat pendeteksi karang Kapal Dharma Kartika, staf Kesyahbandaraan Bajoe, Sorinda, mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan kepada 3 orang ABK, nahkodanya dan Kapalnya. Adanya pendeteksi yang mengalami kerusakan, dia belum bisa memberikan keterangan karena masih akan merampungkan pemeriksaannya.
"Kita lakukan pemeriksaan kapal dulu, kemungkinan besok tim penyelam akan memeriksa bagian lumbung kapal untuk memastikan adanya kerusakan yang terjadi," kata Sorinda kepada SINDO.
Sementara itu, General Manager Angkutan Sungai Darat dan Perairan (ASDP) Bajoe, Andi Mashuri mengatakan Kapal Dharma Kartika yang memuat 214 penumpang dan 21 Anak Buah Kapal serta 8 Truk Besar, 1 truk sedang, 4 bus, 19 minim bus dan 15 sepeda motor.
"Tadi siang, penumpang kapal Dharma Kartika sudah dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan kapal Mishima pukul 14.00, Wita," katanya.
Kepala Syahbandar Bajoe, Andi Abbas, mengatakan informasi yang didapatkan di kapal itu, bahwa kapal itu dinahkodai oleh Basuki Judihartono yang tidak lain adalah pembantu dari kapten Kapal yang sedang cuti yang keberadaannya masih di Semarang. Kendati demikian, untuk memastikan pemicu karamnya kapal itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada lambung kapal.
"Untuk sementara ini, pemicunya diduga cuaca buruk, karena pada saat lepas dari kapal pada pukul 21.15, Wita, kecepatan angin masih 15 knot, namun berselang 1 jam tiba-tiba naik drastik hingga 32 knot," ujar Andi Abbas, Kamis (11/7/2013).
Desas desus pemicu kandasnya kapal Dharma Kartika itu jika alat pemantau karang diduga rusak. Seperti penuturan salah seorang penumpang bernama Faisal yang ikut panik saat kapal yang ditumpanginya oleng.
Menurutnya, dia diberitahukan oleh nahkoda kapal jika alat pendeteksi karang mengalami kerusakan, selain itu juga pemicu diduga kelebihan muatan penumpang yang menaiki kapalnya itu.
"Saat kapal kami kandas, penumpang berebutan memakai pelampung dan banyak anak-anak menangis," ujarnya.
Terkait dengan kerusakan alat pendeteksi karang Kapal Dharma Kartika, staf Kesyahbandaraan Bajoe, Sorinda, mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan kepada 3 orang ABK, nahkodanya dan Kapalnya. Adanya pendeteksi yang mengalami kerusakan, dia belum bisa memberikan keterangan karena masih akan merampungkan pemeriksaannya.
"Kita lakukan pemeriksaan kapal dulu, kemungkinan besok tim penyelam akan memeriksa bagian lumbung kapal untuk memastikan adanya kerusakan yang terjadi," kata Sorinda kepada SINDO.
Sementara itu, General Manager Angkutan Sungai Darat dan Perairan (ASDP) Bajoe, Andi Mashuri mengatakan Kapal Dharma Kartika yang memuat 214 penumpang dan 21 Anak Buah Kapal serta 8 Truk Besar, 1 truk sedang, 4 bus, 19 minim bus dan 15 sepeda motor.
"Tadi siang, penumpang kapal Dharma Kartika sudah dipindahkan dan diberangkatkan menggunakan kapal Mishima pukul 14.00, Wita," katanya.
(rsa)