Pohon tumbang & batu dari pegunungan berjatuhan di Majene
A
A
A
Sindonews.com - Setelah diguyur hujan deras selama kurang lebih lima jam, sebuah pohon besar diatas pegunungan pinggir jalan raya, Kelurahan Mosso, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulbar, tumbang.
Selain pohon yang tumbang dan hampir menutup seluruh badan jalan, bebatuan gunung juga berjatuhan. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO di lokasi kejadian, jatuhnya pohon dan bebatuan dari atas gunung itu terjadi akibat longsor yang terjadi sekira pukul 04.00 Wita, Kamis (11/7/2013) dini hari.
Penyebabnya, kondisi tanah pegunungan tempat pohon tersebut tumbuh sudah labil. Apalagi, tanah pegunungan tersebut belum lama ini baru selesai dikeruk untuk keperluan pelebaran jalan di wilayah itu.
“Kondisi tanahnya sudah labil. Ditambah lagi hujan deras selama berjam-jam hingga akhirnya membuat tanah gunung longsor,” ujar Ridha, seorang warga setempat.
Sementara itu, terhadap material longsor serta pohon besar yang hampir menutupi seluruh badan jalan tersebut, hingga kini belum dibersihkan dari jalananan.
Pengguna jalan yang hendak melintas harus berhati-hati sebab jalur dari arah yang berlawanan tidak terlihat. “Berbahaya kalau tidak hati-hati, karena longsor ini pas terjadi di puncak pendakian sehingga kendaraan dari depan tidak terlihat,” kata Yusuf, seorang sopir mobil.
Selaku pengguna jalan, Yusuf berharap keadaan itu bisa secepatnya diantisipasi oleh pemerintah setempat. Terlebih, lokasi longsor ini adalah jalur provinsi yang sewaktu-waktu bisa menghambat arus lalu lintas jika tidak segera ditangani.
Selain pohon yang tumbang dan hampir menutup seluruh badan jalan, bebatuan gunung juga berjatuhan. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun SINDO di lokasi kejadian, jatuhnya pohon dan bebatuan dari atas gunung itu terjadi akibat longsor yang terjadi sekira pukul 04.00 Wita, Kamis (11/7/2013) dini hari.
Penyebabnya, kondisi tanah pegunungan tempat pohon tersebut tumbuh sudah labil. Apalagi, tanah pegunungan tersebut belum lama ini baru selesai dikeruk untuk keperluan pelebaran jalan di wilayah itu.
“Kondisi tanahnya sudah labil. Ditambah lagi hujan deras selama berjam-jam hingga akhirnya membuat tanah gunung longsor,” ujar Ridha, seorang warga setempat.
Sementara itu, terhadap material longsor serta pohon besar yang hampir menutupi seluruh badan jalan tersebut, hingga kini belum dibersihkan dari jalananan.
Pengguna jalan yang hendak melintas harus berhati-hati sebab jalur dari arah yang berlawanan tidak terlihat. “Berbahaya kalau tidak hati-hati, karena longsor ini pas terjadi di puncak pendakian sehingga kendaraan dari depan tidak terlihat,” kata Yusuf, seorang sopir mobil.
Selaku pengguna jalan, Yusuf berharap keadaan itu bisa secepatnya diantisipasi oleh pemerintah setempat. Terlebih, lokasi longsor ini adalah jalur provinsi yang sewaktu-waktu bisa menghambat arus lalu lintas jika tidak segera ditangani.
(rsa)