Pengerusakan kantor BPS di Manokwari terekam CCTV

Senin, 08 Juli 2013 - 15:53 WIB
Pengerusakan kantor BPS di Manokwari terekam CCTV
Pengerusakan kantor BPS di Manokwari terekam CCTV
A A A
Sindonews.com – Aksi pengerusakan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manokwari, oleh puluhan warga Distrik Didohu, terekam kamera CCTV. Aksi ini, berawal saat puluhan warga mendatangi kantor untuk menanyakan kejelasan data penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

Diduga, akibat penjelasan yang kurang memuaskan, warga kemudian mulai merusak dan membanting sejumlah kursi serta meja kantor. Aksi ini, semakin anarkis dengan pengerusakan sejumlah fasilitas kantor lainnya, termasuk dokumen-dokumen penting milik BPS.

Saat aksi berlangsung, kantor sudah dalam keadaan kosong dan ditinggal semua pegawai yang memilih keluar ke tempat yang lebih aman. Karicuhan warga ini, berakhir saat polisi mendatangi TKP.

Kericuhan nyaris kembali pecah, saat puluhan warga ini bertemu dengan Kepala Badan Pusat Statistik Manokwari Salmon Randongkir. Meski menjelaskan panjang lebar, warga tetap tidak terima jika ribuan warga lainnya tidak terdaftar sebagai penerima BLSM. Beruntung, situasi ini kembali kondusif usai ditenangkan polisi.

Menurut BPS Manokwari, penerima KPS dan BLSM kabupaten Manokwari berjumlah 21. 601 rumah tangga sasaran. Jumlah ini, minus sekitar 7.925, dari data sebelumnya 29.526 rumah tangga penerima BLSM.

Kepala BPS Manokwari Salmon Randongkir mengatakan, data BLSM dikeluarkan langsung oleh Kementrian Sosial melalui TNP2K. Pihaknya, hanya meneruskan data tersebut ke PT. Pos yang kemudian dibagikan kepada rumah tangga penerima BLSM.

“Data dari kantor pos adalah 21.601 keluarga yang terdaftar. Berarti ada selisih sebesar 7.925, dan ditentukan oleh TNP2K,” jelas Randongkir.

Dia mengaku, belum mengetahui pasti seberapa kerugian dalam kejadian tersebut, namun ditakser mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini, polisi masih berjaga-jaga di kantor BPS Manokwari, guna mengantisipasi aksi lanjutan.

Pekan lalu, kantor yang sama juga sempat disegel puluhan warga distrik Testega yang memprotes dengan alasan ribuan warganya tidak terdaftar dalam kartu penerima BLSM.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5883 seconds (0.1#10.140)