BNPB: Kebakaran hutan di Riau mulai teratasi
A
A
A
Sindonews.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masalah kabut asap yang diakibatkan dari kebakaran hutan di Riau mulai teratasi.
Disebutkan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menginjak hari ke-10 pelaksanaan penanggulangan bencana asap di Riau, beberapa indikator dari kebakaran lahan dan hutan menunjukkan hasil positif.
"Pantauan titik api, baik menggunakan satelit NOAA maupun satelit Terra/Aqua MODIS menunjukkan titik api berukuran kecil. Titik api dari NOAA pada (22/6) ada 92 titik api, (23/6) ada 154 titik, (24/6) ada 265 titik, kemudian (25/6) turun drastis 54 titik, (26/6) ada 6 titik, (27/6) ada 19 titik, (28/6) ada 7 titik dan (29/6) ada 1 titik. Hal ini berpengaruh pada jarak pandang yang menunjukkan tebal tipisnya asap di udara," jelas Sutopo dalam keterangan resminya kepada Sindonews, Minggu (30/6/2013).
Menurutnya, indikasi penurunan masalah api tersebut yakni tanggal 21 Juni 2013, rata-rata jarak pandang kurang dari 100 m. Namun sejak 26 Juni 2013 hingga saat ini jarak pandang mencapai 1-10 km di beberapa daerah di Riau.
"Begitu pula indeks kualitas udara juga menunjukkan peningkatan kualitas udara. Jika (20/6) indeks kualitas udara di Duri 1.048 SPI (Standard Pollution Index) dan Dumai 688 SPI yang artinya berbahaya. Sebab nilai 300-500 SPI tergolong berbahaya. Tapi pada (29/6) di Duri 98 SPI, Dumai 78 SPI, Singapore 59 SPI, Kuallumpur 48 SPI dan Selangor 44 SPI. Artinya tergolong baik dan sedang. Baik jika < 50 SPI dan sedang 51-100 SPI," jelasnya.
Disebutkan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, menginjak hari ke-10 pelaksanaan penanggulangan bencana asap di Riau, beberapa indikator dari kebakaran lahan dan hutan menunjukkan hasil positif.
"Pantauan titik api, baik menggunakan satelit NOAA maupun satelit Terra/Aqua MODIS menunjukkan titik api berukuran kecil. Titik api dari NOAA pada (22/6) ada 92 titik api, (23/6) ada 154 titik, (24/6) ada 265 titik, kemudian (25/6) turun drastis 54 titik, (26/6) ada 6 titik, (27/6) ada 19 titik, (28/6) ada 7 titik dan (29/6) ada 1 titik. Hal ini berpengaruh pada jarak pandang yang menunjukkan tebal tipisnya asap di udara," jelas Sutopo dalam keterangan resminya kepada Sindonews, Minggu (30/6/2013).
Menurutnya, indikasi penurunan masalah api tersebut yakni tanggal 21 Juni 2013, rata-rata jarak pandang kurang dari 100 m. Namun sejak 26 Juni 2013 hingga saat ini jarak pandang mencapai 1-10 km di beberapa daerah di Riau.
"Begitu pula indeks kualitas udara juga menunjukkan peningkatan kualitas udara. Jika (20/6) indeks kualitas udara di Duri 1.048 SPI (Standard Pollution Index) dan Dumai 688 SPI yang artinya berbahaya. Sebab nilai 300-500 SPI tergolong berbahaya. Tapi pada (29/6) di Duri 98 SPI, Dumai 78 SPI, Singapore 59 SPI, Kuallumpur 48 SPI dan Selangor 44 SPI. Artinya tergolong baik dan sedang. Baik jika < 50 SPI dan sedang 51-100 SPI," jelasnya.
(rsa)