Yon 33 SSM Cibuluh Garut ikut padamkan api Riau

Kamis, 27 Juni 2013 - 16:02 WIB
Yon 33 SSM Cibuluh Garut...
Yon 33 SSM Cibuluh Garut ikut padamkan api Riau
A A A
Sindonews.com - Sebanyak 400 personel TNI Batalyon 303 Setia Sampai Mati (SSM) Cibuluh Garut, dilibatkan dalam upaya pemadaman kebakaran hutan di Provinsi Riau.

Para prajurit ini, setidaknya telah berada di lokasi hutan sejak Selasa 25 Juni 2013 lalu.

"Sejak hari itu sampai sekarang, kami telah memadamkan satu titik api dengan luas sekitar 15 hektare (ha)," kata Danyon 303 Letkol Infanteri Yarnedi Mulyadi saat dihubungi Kamis (27/6/2013).

Dalam menjalankan tugasnya, pasukan dari Bataliyon 303 ini dibantu personel TNI lain, yaitu 200 personel Batalyon Zeni Tempur (Zipur), 50 personel TNI Detasemen Kesehatan, 20 personel Detasemen Perbekalan dan Angkutan dan 30 personel Detasemen Perhubungan.

Para prajurit, disebar untuk memadamkan api di kawasan hutan Kabupaten Lokan Hulu, Lokan Hilir, Bengkalis dan Kabupaten Siak.

"Setiap personel TNI ini dilengkapi dengan pompa air, cangkul dan tandon penampungan air. Peralatan itu dimaksudkan untuk memudahkan dalam memadamkan api. Kebakaran hutan yang tengah terjadi saat ini sulit untuk dipadamkan secara manual," ujarnya.

Hingga kini, lanjut dia, anggotanya masih sibuk memadamkan dua titik api yang masih berkobar di daerah Bengkalis dan Siak. Mereka akan tetap bersiaga di hutan hingga semua titik api padam.

“Kita targetkan satu bulan api dan asap sudah hilang semua, tapi kita tetap akan siaga sampai semuanya benar-benar padam dan tidak ada asap,” ujarnya.

Kebakaran hutan di Riau setidaknya telah terjadi selama dua pekan terakhir. Kebakaran tersebut mengakibatkan kabut asap tebal menyelimuti sejumlah daerah.

Upaya pemadaman kebakaran sudah dilakukan dengan menjatuhkan bom air dan menciptakan hujan buatan. Presiden SBY pun sampai dibuat meminta maaf kepada Singapura dan Malaysia, karena dua negara tetangga ini terkena dampak kabut asap kebakaran tersebut.

Seperti diketahui, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia dan sejumlah pegiat lingkungan, mengadukan 117 perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri ke Kementerian Lingkungan Hidup. Perusahaan tersebut diduga terlibat kasus pembakaran hutan di Sumatera.

Membuka lahan dengan membakar hutan ditengarai bisa menghemat biaya hingga Rp 28-38 juta.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6250 seconds (0.1#10.140)