Puluhan rumah dirusak massa di Solo
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan rumah yang dihuni ratusan kepala keluarga dirusak oleh massa tak dikenal Sabtu siang, di Solo. Massa juga robohkan sejumlah rumah, kini warga mengaku binggung karena sudah tidak punya tempat tinggal.
Puluhan rumah warga yang berada di Kampung Kentingan Baru, Jebres, Solo, Jawa Tengah, yang dirusak massa kebanyakan rumah semi permanen yang terbuat dari bambu dan tembok.
Anak-anak dan perempuan pun panik dan hanya bisa menangisi rumah mereka yang dirusak. Sebetunya pengerusakan ini sudah diketahui aparat namun ada kesan pembiaran. Menurut Wahono, salah satu warga yang sempat menjadi korban orang tak dikenal, dia hendak mencegah gerombolan orang tidak dikenal yang merusak rumahnya, namun malah menjadi korban kekerasan massa.
Sementara Wining, salah satu warga yang rumahnya dirobohkan gerombolan orang tak dikenal mengaku saat kejadian dia sedang menggendong anaknya yang masih kecil, namun banyaknya gerombolan orang tak dikenal, Wining hanya bisa berteriak.
Hingga saat ini polisi belum bisa dikonfirmasi mengenai kejadian ini dan masih mendalami penyelidikan tentang siapa saja yang terlibat. Namun dugaan sementara kejadian ini dipicu sengketa lahan yang sampai saat ini belum menemui titik temu. Kasus sengketa tanah di kentingan tersebut sudah terjadi sejak tahun 1998 dan sebagian kecil warga menolak untuk direlokasi ke Randusari, Mojosongo.
Puluhan rumah warga yang berada di Kampung Kentingan Baru, Jebres, Solo, Jawa Tengah, yang dirusak massa kebanyakan rumah semi permanen yang terbuat dari bambu dan tembok.
Anak-anak dan perempuan pun panik dan hanya bisa menangisi rumah mereka yang dirusak. Sebetunya pengerusakan ini sudah diketahui aparat namun ada kesan pembiaran. Menurut Wahono, salah satu warga yang sempat menjadi korban orang tak dikenal, dia hendak mencegah gerombolan orang tidak dikenal yang merusak rumahnya, namun malah menjadi korban kekerasan massa.
Sementara Wining, salah satu warga yang rumahnya dirobohkan gerombolan orang tak dikenal mengaku saat kejadian dia sedang menggendong anaknya yang masih kecil, namun banyaknya gerombolan orang tak dikenal, Wining hanya bisa berteriak.
Hingga saat ini polisi belum bisa dikonfirmasi mengenai kejadian ini dan masih mendalami penyelidikan tentang siapa saja yang terlibat. Namun dugaan sementara kejadian ini dipicu sengketa lahan yang sampai saat ini belum menemui titik temu. Kasus sengketa tanah di kentingan tersebut sudah terjadi sejak tahun 1998 dan sebagian kecil warga menolak untuk direlokasi ke Randusari, Mojosongo.
(lal)