Iskandar Hasan sebut Pilkada Sumsel amburadul
A
A
A
Sindonews.com - Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) nomor urut 2, Iskandar Hasan, menuding jika pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Sumsel amburadul dan minim sosialisasi.
Menurut mantan Kapolda Sumsel ini, akibat minim sosialisasi tersebut, banyak pemilih yang tak menyalurkan hak suaranya.
"Saya nilai Pilkada ini amburadul karena minimnya sosialisasi. Saya bicara bukan karena kalah. Tetapi menginginkan adanya perubahan dan pembatasan dalam Pilkada," ujar Iskandar Hasan, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, Pilkada seharusnya menjadi sarana pembelajaran politik dan demokrasi di masyarakat. Bukan menciptakan perpecahan dan akhirnya menciptakan kejahatan struktural yang sengaja diciptakan selama ini.
"Hakekat Pemilukada bukan cari musuh tetapi mencari sahabat. Tetapi kenyataan tidak begitu. Jika kita berkaca dengan agama tidak ada perpecahan. Perlu waktu 10-20 tahun agar menciptakan masyarakat yang benar-benar berpolitik baik. Karena jika pemimpinnya selama Pemilukada menggunakan cost politic dan money politic tinggi pasti akan menciptakan korupsi dalam struktur pemerintahan," jelas dia.
Meski begitu, dirinya tetap berterima kasih kepada masyarakat Sumsel yang menjaga Pemilukada sehingga dapat berjalan aman dan tertib.
Menurut mantan Kapolda Sumsel ini, akibat minim sosialisasi tersebut, banyak pemilih yang tak menyalurkan hak suaranya.
"Saya nilai Pilkada ini amburadul karena minimnya sosialisasi. Saya bicara bukan karena kalah. Tetapi menginginkan adanya perubahan dan pembatasan dalam Pilkada," ujar Iskandar Hasan, Minggu (16/6/2013).
Menurutnya, Pilkada seharusnya menjadi sarana pembelajaran politik dan demokrasi di masyarakat. Bukan menciptakan perpecahan dan akhirnya menciptakan kejahatan struktural yang sengaja diciptakan selama ini.
"Hakekat Pemilukada bukan cari musuh tetapi mencari sahabat. Tetapi kenyataan tidak begitu. Jika kita berkaca dengan agama tidak ada perpecahan. Perlu waktu 10-20 tahun agar menciptakan masyarakat yang benar-benar berpolitik baik. Karena jika pemimpinnya selama Pemilukada menggunakan cost politic dan money politic tinggi pasti akan menciptakan korupsi dalam struktur pemerintahan," jelas dia.
Meski begitu, dirinya tetap berterima kasih kepada masyarakat Sumsel yang menjaga Pemilukada sehingga dapat berjalan aman dan tertib.
(rsa)