Direlokasi ke lahan parkir, pedagang Pasar Kranggan protes

Direlokasi ke lahan parkir, pedagang Pasar Kranggan protes
A
A
A
Sindonews.com - Proyek renovasi Pasar Kranggan, Yogyakarta mendapat protes dari pedagang. Mereka menuntut agar lokasi relokasi lebih luas dan manusiawi.
Pedagang protes, karena tempat relokasi yang disediakan berupa lahan parkir yang sempit. Setiap pedagang hanya mendapat jatah satu meter persegi.
Mereka juga meminta jaminan keamanan dan kenyamanan tempat relokasi. Karena lokasi tersebut terbuka dan hanya ditutupi terpal.
Lokasi relokasi sendiri berada di depan dan belakang pasar, yang dulunya sebagai tempat parkir kendaraan. Renovasi rencananya akan dilaksanakan 4 Juli mendatang dengan anggaran Rp1,7 miliar yang berasal dari APBD 2013.
Renovasi ditargetkan selesai dalam waktu 150 hari atau lima bulan. Untuk itu, mulai besok pedagang diminta mengosongkan lapak dan 24 Juni sudah pindah ke tempat relokasi yang telah disediakan.
Ketua paguyuban pedagang pasar Kranggan Yogyakarta Oni Yanuar mengatakan sebenarnya mereka tidak mempermasalahkan adanya renovasi pasar tersebutYang menjadi permasalahan lokasi untuk relokasi.
Selain tidak layak, juga tidak ada jaminan dari pemerintah soal keamanan dan gangguan lainnya di tempat relokasi itu. Terutama dagangan mereka dari pencurian dan air hujan.
“Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, sebab lapak untuk relokasi berada di tempat terbuka dan untuk atapnya dari terpal,” tandas Oni saat menggelar aksi damai menuntut relokasi layak bagi pedagang pasar Kranggan, di depan pasar setempat, Jumat (14/6/2013).
Masalah lainnya, yakni luas relokasi juga sempit dan akses kendaraan untuk parkir, baik untuk pembeli maupun pedagang sendiri. Untuk luas reloksi hanya satu meter persegi, padahal lapak di dalam pasar tiga meter persegi.
“Jika ini tidak ada respon, kami akan melakukan aksi lebih besar dan menolak relokasi. Karena itu, kami tetap menunggu respon dari pemkot,” tandasnya.
Pedagang protes, karena tempat relokasi yang disediakan berupa lahan parkir yang sempit. Setiap pedagang hanya mendapat jatah satu meter persegi.
Mereka juga meminta jaminan keamanan dan kenyamanan tempat relokasi. Karena lokasi tersebut terbuka dan hanya ditutupi terpal.
Lokasi relokasi sendiri berada di depan dan belakang pasar, yang dulunya sebagai tempat parkir kendaraan. Renovasi rencananya akan dilaksanakan 4 Juli mendatang dengan anggaran Rp1,7 miliar yang berasal dari APBD 2013.
Renovasi ditargetkan selesai dalam waktu 150 hari atau lima bulan. Untuk itu, mulai besok pedagang diminta mengosongkan lapak dan 24 Juni sudah pindah ke tempat relokasi yang telah disediakan.
Ketua paguyuban pedagang pasar Kranggan Yogyakarta Oni Yanuar mengatakan sebenarnya mereka tidak mempermasalahkan adanya renovasi pasar tersebutYang menjadi permasalahan lokasi untuk relokasi.
Selain tidak layak, juga tidak ada jaminan dari pemerintah soal keamanan dan gangguan lainnya di tempat relokasi itu. Terutama dagangan mereka dari pencurian dan air hujan.
“Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan, sebab lapak untuk relokasi berada di tempat terbuka dan untuk atapnya dari terpal,” tandas Oni saat menggelar aksi damai menuntut relokasi layak bagi pedagang pasar Kranggan, di depan pasar setempat, Jumat (14/6/2013).
Masalah lainnya, yakni luas relokasi juga sempit dan akses kendaraan untuk parkir, baik untuk pembeli maupun pedagang sendiri. Untuk luas reloksi hanya satu meter persegi, padahal lapak di dalam pasar tiga meter persegi.
“Jika ini tidak ada respon, kami akan melakukan aksi lebih besar dan menolak relokasi. Karena itu, kami tetap menunggu respon dari pemkot,” tandasnya.
(ysw)