Dibuang, bayi nyaris tewas diserbu semut
A
A
A
Sindonews.com - Warga yang melintas di Jalan Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, jawa Timur, digemparkan dengan tangsi bayi, semalam. Setelah ditelusuri, ternyata suara tersebut keluar dari mulut bayi yang baru dilahirkan dan dibuang di semak-semak.
Beruntung, bayi yang diduga baru berusia tiga hari tersebut ditemukan warga. Karena kondisinya memprihatinkan setelah dikerubungi semut merah.
Tangis bayi itu pertama kali didengar oleh Zainul, warga setempat yang kebetulan melintas di jalan itu. Dia kemudian mendekati arah tangis bayi itu dan benar bayi dengan panjang 48 cm ditemukan tergeletak di semak-semak. Mirisnya lagi, bayi dengan berat 2,8 kg itu dikerubuti semut merah.
Zainul dan warga lainnya kemudian mengamankan bayi dan melapor ke Polsek Sukodono yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi penemuan. Bayi yang masih merah itu dibawa ke Puskesmas Sukodon sekitar pukul 22.00 WIB untuk dilakukan perawatan.
"Mungkin karena digigit semut itu yang membuat bayinya menangis," ujar Miftah, warga Sukodono, Kamis (13/6/2013).
Kepala Puskesmas Sukodono, dr Loeki Hiendraningsih, mengatakan bayi itu dirawat di puskesmas untuk perawatan lebih lanjut. Sebab, dikhawatirkan terjadi apa-apa pada bayi itu akibat dibuang di ruang terbuka.
“Kita hanya merawat saja bayi itu. Sedangkan terkait proses hukumnya ditangani kepolisian," ujarnya.
Sejauh ini, Polsek Sukodono masih mengusut kasus pembuangan bayi tersebut. Termasuk, mencari informasi siapa ibu yang tega membuang darah dagingnya sendiri ditengah malam.
"Kita masih mencari siapa pelaku yang membuang bayi itu," ujat Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawanto.
Beruntung, bayi yang diduga baru berusia tiga hari tersebut ditemukan warga. Karena kondisinya memprihatinkan setelah dikerubungi semut merah.
Tangis bayi itu pertama kali didengar oleh Zainul, warga setempat yang kebetulan melintas di jalan itu. Dia kemudian mendekati arah tangis bayi itu dan benar bayi dengan panjang 48 cm ditemukan tergeletak di semak-semak. Mirisnya lagi, bayi dengan berat 2,8 kg itu dikerubuti semut merah.
Zainul dan warga lainnya kemudian mengamankan bayi dan melapor ke Polsek Sukodono yang jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi penemuan. Bayi yang masih merah itu dibawa ke Puskesmas Sukodon sekitar pukul 22.00 WIB untuk dilakukan perawatan.
"Mungkin karena digigit semut itu yang membuat bayinya menangis," ujar Miftah, warga Sukodono, Kamis (13/6/2013).
Kepala Puskesmas Sukodono, dr Loeki Hiendraningsih, mengatakan bayi itu dirawat di puskesmas untuk perawatan lebih lanjut. Sebab, dikhawatirkan terjadi apa-apa pada bayi itu akibat dibuang di ruang terbuka.
“Kita hanya merawat saja bayi itu. Sedangkan terkait proses hukumnya ditangani kepolisian," ujarnya.
Sejauh ini, Polsek Sukodono masih mengusut kasus pembuangan bayi tersebut. Termasuk, mencari informasi siapa ibu yang tega membuang darah dagingnya sendiri ditengah malam.
"Kita masih mencari siapa pelaku yang membuang bayi itu," ujat Kapolsek Sukodono AKP Redik Tribawanto.
(ysw)