Pengangguran di wilayah Malut terus bertambah
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat pengangguran di wilayah Provinsi Maluku Utara (Malut) tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2012 lalu. Peningkatan ini disebabkan lemahnya provinsi maupun kabupaten/kota membuka lapangan kerja.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik Ismail Rumata kepada Sindonews, Rabu (12/06/2013) di ruang kerjannya.
Menurutnya, anggka pengangguran di wilayah Malut pada 2012 bulan Februari sebanyak 25.000 orang. Sementara di tahun 2013 bulan Februari mengalami peningkatan menjadi 26.000 orang dalam kurung waktu satu tahun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih didominasi tamatan SMA.
Ismail menambahkan, meninggkatnya anggka pengangguran di wilayah Malut, disebabkan pemerintah Provinsi Malut maupun Kabupaten/Kota tidak membuka lapangan kerja. Selain lapangan kerja, pemerintah juga lemah memberikan bantuan kepada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga anggka pengangguran setiap tahun mengalami peninggkatan.
"Jika Pemprov Malut maupun pemerintah Kabupaten/Kota masih mempertahankan sistem tersebut, kami bisa memprediksi, pengangguran kemungkinan akan bertambah pada bulan Mei hingga Agustus 2013, sebab saat ini data masih diproses," katanya.
Bahkan, dia mengaku, pernah mendapat keluhan Pemkab/Pemkot lainnya. Pihaknya juga telah melakukan upaya mengurangi pengangguran dengan cara memberikan modal dalam bentuk uang pada pelaku UKM yang berada di Pemkab/Pemkot.
Namun menjadi kendala menurutnya, pelaku UKM tidak lagi mengembalikan modal ke pemerintah, sebab bantuan yang diberikan sistemnya bergulir ke setiap UKM, sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk memberikan bantuan. "Ini juga menjadi dampak besar meningkatnya anggka pengangguran," tambahnya.
Ditambahkan Ismail, jika jumlah pengangguran di bulan Februari 2013 mencapai 26.000 orang, maka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ikut naik. Sementara dibulan Februari 2012 lalu sebanyak 5,31 persen dan Agustus 2013 TPT terjadi penurunan menjadi 4,76 persen, tetapi TPT di bulan Februari 2013 kembali naik menjadi 5,51 persen.
"Sementara itu, TPT yang sudah tamat di dunia pendidikan saat ini masih didominasi pada tamatan SMA sebesar 11,6 persen, disusul oleh TPT Diploma sebesar 8,0 persen, dan TPT SD 1,6 persen," terangnya.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Statistik Ismail Rumata kepada Sindonews, Rabu (12/06/2013) di ruang kerjannya.
Menurutnya, anggka pengangguran di wilayah Malut pada 2012 bulan Februari sebanyak 25.000 orang. Sementara di tahun 2013 bulan Februari mengalami peningkatan menjadi 26.000 orang dalam kurung waktu satu tahun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih didominasi tamatan SMA.
Ismail menambahkan, meninggkatnya anggka pengangguran di wilayah Malut, disebabkan pemerintah Provinsi Malut maupun Kabupaten/Kota tidak membuka lapangan kerja. Selain lapangan kerja, pemerintah juga lemah memberikan bantuan kepada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) sehingga anggka pengangguran setiap tahun mengalami peninggkatan.
"Jika Pemprov Malut maupun pemerintah Kabupaten/Kota masih mempertahankan sistem tersebut, kami bisa memprediksi, pengangguran kemungkinan akan bertambah pada bulan Mei hingga Agustus 2013, sebab saat ini data masih diproses," katanya.
Bahkan, dia mengaku, pernah mendapat keluhan Pemkab/Pemkot lainnya. Pihaknya juga telah melakukan upaya mengurangi pengangguran dengan cara memberikan modal dalam bentuk uang pada pelaku UKM yang berada di Pemkab/Pemkot.
Namun menjadi kendala menurutnya, pelaku UKM tidak lagi mengembalikan modal ke pemerintah, sebab bantuan yang diberikan sistemnya bergulir ke setiap UKM, sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk memberikan bantuan. "Ini juga menjadi dampak besar meningkatnya anggka pengangguran," tambahnya.
Ditambahkan Ismail, jika jumlah pengangguran di bulan Februari 2013 mencapai 26.000 orang, maka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ikut naik. Sementara dibulan Februari 2012 lalu sebanyak 5,31 persen dan Agustus 2013 TPT terjadi penurunan menjadi 4,76 persen, tetapi TPT di bulan Februari 2013 kembali naik menjadi 5,51 persen.
"Sementara itu, TPT yang sudah tamat di dunia pendidikan saat ini masih didominasi pada tamatan SMA sebesar 11,6 persen, disusul oleh TPT Diploma sebesar 8,0 persen, dan TPT SD 1,6 persen," terangnya.
(mhd)