Demo ricuh, PMII sweeping anggota DPRD Bone

Senin, 10 Juni 2013 - 17:49 WIB
Demo ricuh, PMII sweeping anggota DPRD Bone
Demo ricuh, PMII sweeping anggota DPRD Bone
A A A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bone, Sulawesi Selatan, berunjuk rasa di Gedung DPRD, Kabupaten Bone. Aksi tersebut diwarnai kericuhan.

Ratusan mahasiswa marah karena tak ditemui anggota dewan saat melakukan aksi unjukrasa. Tak pelak, ratusan mahasiswa PMII pun langsung melakukan razia ke sejumlah ruangan dan mendapati puluhan ruangan yang tak berpenghuni. Dari sekian banyak anggota dewan di Kabupaten Bone, hanya tiga orang yang hadir.

Mahasiswa pun melampiaskan kekecewaan mereka dengan menaiki kursi dan menginjak-injak meja di sejumlah ruangan anggota dewan yang kosong.

Walau pihak pengamanan berusaha menghalau dan melarang aksi tersebut, namun mereka tidak dapat berbuat banyak karena mahasiswa yang marah tersebut tetap menaiki meja dan berteriak-teriak.

Bukan hanya kecewa karena diterima oleh tiga orang anggota dewan, mahasiswa juga kecewa dengan kinerja anggota dewan dimana aspirasi mereka yang sudah enam bulan yang lalu belum ada tanggapan hingga sekarang.

Diketahui, ratusan mahasiswa ini menuntut keberadaan swalayan-swalayan yang mulai menjamur di Kabupaten Bone. Bahkan menurut mereka sudah menjangkau pelosok-pelosok kecamatan.

"Kami menginginkan swalayan-swalayan tersebut tidak diberi izin. Karena, para pendemo ini menganggap keberadaan swalayan-swalayan tersebut akan berdampak buruk pada pedagang-pedagang kecil dan pasar-pasar tradisional yang ada," jelas Koordinator Aksi, Syamsuryadi, Senin (10/6/2013).

Agar aksi mereka tidak sampai anarkis, mahasiswa akhirnya dibujuk untuk memasuki ruang aspirasi untuk menyampaikan tuntutan mereka.

Namun di dalam ruang aspirasi tersebut terjadi adu mulut antara pendemo dan anggota dewan, dimana mahasiswa memaksa anggota dewan yang menerima mereka untuk memberikan tanggapan dan jawaban terkait tuntutan mereka.

Anggota dewan yang menerima mereka juga ngotot untuk tidak menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan. Mereka beralasan ruangan tersebut hanya untuk menerima aspirasi.

Anggota dewan akhirnya marah dan tidak menerima ulah pendemo yang mulai tidak terkendali, hingga akhirnya memilih untuk meninggalkan ruangan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6279 seconds (0.1#10.140)