Hujan deras, Porong-Sidoarjo terendam air
A
A
A
Sindonews.com - Hujan yang mengguyur Sidoarjo dan sekitarnya sejak Rabu (5/6) sore hingga hari ini, membuat sejumlah kawasan tergenang. Salah satunya di kawasan Porong yang menggenangi rel Kereta Api (KA) dan Jalan Raya Porong.
Ketinggian air di lintasan rek KA Porong kawasan Siring sampai Jatirejo membuat masinis mengurangi kecepatan. Bahkan karena ketinggian air menutupi rel, membuat petugas KA harus mengawal setiap KA yang melintas.
Ketika ada KA melintas dari arah Malang berhenti di Stasiun KA Porong. Kemudian masinis mengurangi kecepatan di bawah 5 kilometer perjam.
Demikian pula ketika ada KA dari arah Surabaya, saat berhenti di Stasiun Tanggulangin kemudian mengurangi kecepatan. Petugas KA kemudian mengarahkan masinis saat melintas di genangan air.
"Air masih menggenangi cukup tinggi. Jadi harus memperlambat laju KA," ujar salah satu petugas KA usai mengarahkan masinis KA yang melintas, Kamis (6/6/2013).
Menjelang siang, sebenarnya kondisi air sudah mulai surut setelah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengerahkan beberapa pompa untuk menyedot air. Namun, genangan air kembali meninggi karena hujan kembali turun.
Sejauh ini belum ada perjalanan KA yang tertunda. Hanya saja, saat melintas di perlintasan KA Km 32.00 sampai Km 33.00 mulai Siring sampai Jatirejo yang panjangnya sekitar 1 kilometer harus mengurangi kecepatan.
Banjir bukan hanya menggenangi rel KA. Jalan Raya Porong di kawasan Siring juga terendam air dengan ketinggian satu ban mobil sedan.
Kondisi cukup parah terlihat di jalan pintu masuk tol Porong. Genangan air lebih tinggi, bahkan tingginya bisa melebihi ban mobil sedan.
Kendaraan dari arah Malang yang akan masuk tol Porong harus memperlambat kecepatan. "Kalau truk dan mobil jenis MPV masih aman. Tapi kalau mobil jenis sedan khawatir mogok, karena genangan air cukup tinggi," ujar salah satu petugas dari Lantas Polres Sidoajo saat di lokasi.
Bahkan, mobil mewah jenis BMW keluaran terbaru Nopol N 5 BP mogok saat melintas di jalan dekat pintu masuk tol Porong. Mobil warna putih itu tak bisa bergerak karena air yang menggenangi ketinggiannya melebihi ban mobil.
Pengemudi mobil dan istrinya terpaksa keluar lewat jendela karena takut air masuk ke kabin mobil. Mobil matic itu ditinggalkan begiti saja karena saat diderek tidak bisa.
Untuk menyedot air yang menggenangi rel KA dan Jalan Raya Porong, BPLS terus menyedot air dan membuangnya ke saluran yang tembus ke Sungai Ketapang. Namun, upaya untuk mengurangi genangan tambaknya tak berpengaruh banyak. Sebab, hujan kembali mengguyur Sidoarjo.
Akibat hujan yang mengguyur Sidoarjo dan sekitarnya, ketinggian air lumpur di kolam (pond) penampungan lumpur juga bertambah. BPLS berupaya menangani agar elevasi air tidak sampai meluber ke luar tanggul.
"Ketinggian air di kolam lumpur memang meninggi tapi masih aman," ujar Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo.
Untuk mengurangi genangan air, lanjut pria yang akrab disapa Nanto itu, pihaknya terung mengoperasikan pompa penyedot air. Terutama di pintu masuk tol Porong-Sidoarjo ketinggian genangan air cukup memprihatinkan.
Ketinggian air di lintasan rek KA Porong kawasan Siring sampai Jatirejo membuat masinis mengurangi kecepatan. Bahkan karena ketinggian air menutupi rel, membuat petugas KA harus mengawal setiap KA yang melintas.
Ketika ada KA melintas dari arah Malang berhenti di Stasiun KA Porong. Kemudian masinis mengurangi kecepatan di bawah 5 kilometer perjam.
Demikian pula ketika ada KA dari arah Surabaya, saat berhenti di Stasiun Tanggulangin kemudian mengurangi kecepatan. Petugas KA kemudian mengarahkan masinis saat melintas di genangan air.
"Air masih menggenangi cukup tinggi. Jadi harus memperlambat laju KA," ujar salah satu petugas KA usai mengarahkan masinis KA yang melintas, Kamis (6/6/2013).
Menjelang siang, sebenarnya kondisi air sudah mulai surut setelah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) mengerahkan beberapa pompa untuk menyedot air. Namun, genangan air kembali meninggi karena hujan kembali turun.
Sejauh ini belum ada perjalanan KA yang tertunda. Hanya saja, saat melintas di perlintasan KA Km 32.00 sampai Km 33.00 mulai Siring sampai Jatirejo yang panjangnya sekitar 1 kilometer harus mengurangi kecepatan.
Banjir bukan hanya menggenangi rel KA. Jalan Raya Porong di kawasan Siring juga terendam air dengan ketinggian satu ban mobil sedan.
Kondisi cukup parah terlihat di jalan pintu masuk tol Porong. Genangan air lebih tinggi, bahkan tingginya bisa melebihi ban mobil sedan.
Kendaraan dari arah Malang yang akan masuk tol Porong harus memperlambat kecepatan. "Kalau truk dan mobil jenis MPV masih aman. Tapi kalau mobil jenis sedan khawatir mogok, karena genangan air cukup tinggi," ujar salah satu petugas dari Lantas Polres Sidoajo saat di lokasi.
Bahkan, mobil mewah jenis BMW keluaran terbaru Nopol N 5 BP mogok saat melintas di jalan dekat pintu masuk tol Porong. Mobil warna putih itu tak bisa bergerak karena air yang menggenangi ketinggiannya melebihi ban mobil.
Pengemudi mobil dan istrinya terpaksa keluar lewat jendela karena takut air masuk ke kabin mobil. Mobil matic itu ditinggalkan begiti saja karena saat diderek tidak bisa.
Untuk menyedot air yang menggenangi rel KA dan Jalan Raya Porong, BPLS terus menyedot air dan membuangnya ke saluran yang tembus ke Sungai Ketapang. Namun, upaya untuk mengurangi genangan tambaknya tak berpengaruh banyak. Sebab, hujan kembali mengguyur Sidoarjo.
Akibat hujan yang mengguyur Sidoarjo dan sekitarnya, ketinggian air lumpur di kolam (pond) penampungan lumpur juga bertambah. BPLS berupaya menangani agar elevasi air tidak sampai meluber ke luar tanggul.
"Ketinggian air di kolam lumpur memang meninggi tapi masih aman," ujar Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo.
Untuk mengurangi genangan air, lanjut pria yang akrab disapa Nanto itu, pihaknya terung mengoperasikan pompa penyedot air. Terutama di pintu masuk tol Porong-Sidoarjo ketinggian genangan air cukup memprihatinkan.
(rsa)