Kaki hilang, Ilham diduga korban malapraktik RS Labuang Baji

Selasa, 04 Juni 2013 - 04:00 WIB
Kaki hilang, Ilham diduga korban malapraktik RS Labuang Baji
Kaki hilang, Ilham diduga korban malapraktik RS Labuang Baji
A A A
Sindonews.com - Muhammad Ilham, siswa kelas 2 SMK 5 Makassar, diduga menjadi korban malapraktik Rumah Sakit (RS) Labuang Baji Makassar. Akibatnya Ilham harus kehilangan kaki kirinya.

Ayah Ilham, Achmad Candra menuturkan, kejadian bermula ketika Ilham mengalami kecelakaan motor pada 27 April silam. Ilham yang saat itu tengah berkendara di jalan Tarakan, terserempet oleh angkutan umum (pete-pete) yang membuat Ilham akhirnya terjatuh dari motor.

Ilham kemudian dilarikan ke RS terdekat untuk mendapat pertolongan pertama yakni RS Angkatan Laut Lantamal IV. Di RS ini bagian betis Ilham yang memar sempat dirontgen dan tidak menunjukkan terjadinya patah tulang. Karena itu, Ilham kemudian dirujuk ke RS Labuang baji.

Akan tetapi sesampai di RS Labuang Baji, Ilham tidak ditangani oleh dokter ahli, melainkan hanya seorang assisten dokter bernama dr Fadli. Achmad kemudian diminta segera menandatangani surat persetujuan untuk dilakukan operasi, karena menurut Fadly, urat syaraf di bagian betis Ilham ada yang putus.

“Saya juga heran kenapa operasi hanya ditangani oleh asisten dokternya bukan dokter ahli. Pihak rumah sakit labuang baji melalu asisten dokter Fadli, asisten dokter Nasser memaksa saya mengambil keputusan untuk dilakukan operasi karena anggapannya ada urat yang putus, sehingga saya sepakat saja,” jelasnya di RS Wahidin, Senin (3/6/2013).

Seminggu setelah operasi, Ilham kembali ke rumah. Akan tetapi Ilham masih menyempatkan diri melakukan kontrol ke RS sekaligus melakukan penggantian perban.

Sayangnya 14 hari pasca operasi dilakukan, jari kaki kiri Ilham mulai menghitam seperti arang dan tak dapat di gerakkan kembali. Selain itu, mulai mengeluarkan bau busuk dan nanah.

Karena kondisi Ilham semakin parah, akhirnyaIlham dibawa ke RS Wahidin seminggu lalu. Akan tetapi, ternyata kaki kirinya sudah tidak dapat diselamatkan, harus diamputasi. Ilham kini menjalani perawatan di Lontara 1 Lantai 2 Kamar 5.

"Ini merupakan mal prkatek yang dilakukan pihak dokter fadli, mana ada asisten dokter bisa memerintahkan dilakukannya operasi. Karena itu pihak Labuang Baji harus bertanggungjawab," kata achmad.

Dikonfirmasi, pihak RS Labuang baji terkesan slaing lempar tanggung jawab. Saat pihak humas ditemui Koran Sindo di Rumah Sakit di Jalan Ratulangi tersebut, pihak humas hanya mengantar sampai depan Wadir Bidang Medik dan perawatan Dr Ummu Atiah. Tapi yang bersangkutan juga hanya mengkonfirmasi lewat telepon.

“Nanti saya arahkan kedokternya, dia yang lebih tahu. Saya juga sudah konfirmasi dan beliau sudah bersedia untuk menjawab semua pertanyaan dari SINDO,” katanya.

Menanggapi ini Wakil Ketua Komisi E DPRD Sulsel Andi Bustaman mengaku akan segera melakukan hearing dengan mengundang pihak RS Labuang Baji dan pihak korban.

“Kita akan mendengarkan penjelasan keduanya kenapa kejadian seperti ini bisa terjadi,” katanya
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5837 seconds (0.1#10.140)