Ini curhatan korban pelecehan Kepsek
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 4 Bandung, ternyata kelakuan bejad Kepsek tidak hanya dilakukan di sekolah tapi juga diluar sekolah.
Salahseorang korban, I (17) mengaku beberapa kali dilecehkan sang kepsek di ruang kerja kepsek dan di luar sekolah.
Pada September 2012 lalu, I mengaku pernah dibawa ke tempat karaoke. Saat diajak ke tempat karaoke, I sempat ditanya uang SPP sudah lunas atau belum. Jika mau diajak ke tempat karaoke, uang SPP dijanjikan akan
lunas.
"Tapi ternyata di sana saya dipeluk, diraba-raba, sama dicium," ungkap I di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/6/2013). Tak hanya I, teman-temannya juga diperlakukan sama oleh sang kepsek.
Setelah kejadian itu, I tidak menceritakan apa yang dialaminya pada siapa pun. Tapi lama-kelamaan I kesal karena beberapa kali dilecehkan. Ia pun melapor pada wali kelas pada April lalu.
Ibu salah seorang korban juga menceritakan pengalaman anaknya yang berinisial N. Anaknya pernah mendapat pelecehan serupa. Kejadian itu sempat dilaporkan ke pihak Bimbingan dan Konseling (BK).
"Awalnya memang tidak ditanggapi, tapi setelah diselidiki oleh guru-guru ternyata kejadian itu benar," kata perempuan yang ogah disebut namanya.
Ia berharap, sang kepsek mendapat ganjaran setimpal akibat perbuatannya. Ia tidak ingin kejadian serupa dialami para siswi lainnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda sudah tiba di Balai Kota Bandung sekira pukul 12.50 WIB. Ayi langsung bertemu orang-orang yang menunggunya.
Ayi langsung menggelar pertemuan tertutup di ruang kerjanya untuk mendengar curhatan para korban, orangtua, dan komite sekolah.
Salahseorang korban, I (17) mengaku beberapa kali dilecehkan sang kepsek di ruang kerja kepsek dan di luar sekolah.
Pada September 2012 lalu, I mengaku pernah dibawa ke tempat karaoke. Saat diajak ke tempat karaoke, I sempat ditanya uang SPP sudah lunas atau belum. Jika mau diajak ke tempat karaoke, uang SPP dijanjikan akan
lunas.
"Tapi ternyata di sana saya dipeluk, diraba-raba, sama dicium," ungkap I di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/6/2013). Tak hanya I, teman-temannya juga diperlakukan sama oleh sang kepsek.
Setelah kejadian itu, I tidak menceritakan apa yang dialaminya pada siapa pun. Tapi lama-kelamaan I kesal karena beberapa kali dilecehkan. Ia pun melapor pada wali kelas pada April lalu.
Ibu salah seorang korban juga menceritakan pengalaman anaknya yang berinisial N. Anaknya pernah mendapat pelecehan serupa. Kejadian itu sempat dilaporkan ke pihak Bimbingan dan Konseling (BK).
"Awalnya memang tidak ditanggapi, tapi setelah diselidiki oleh guru-guru ternyata kejadian itu benar," kata perempuan yang ogah disebut namanya.
Ia berharap, sang kepsek mendapat ganjaran setimpal akibat perbuatannya. Ia tidak ingin kejadian serupa dialami para siswi lainnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda sudah tiba di Balai Kota Bandung sekira pukul 12.50 WIB. Ayi langsung bertemu orang-orang yang menunggunya.
Ayi langsung menggelar pertemuan tertutup di ruang kerjanya untuk mendengar curhatan para korban, orangtua, dan komite sekolah.
(ysw)