Kadisdikpora DIY: Kualitas Madrasah Aliyah dibawah SMA
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) DIY Baskara Aji meyakinkan jika prestasi dan kualitas Madrasah Aliyah (MA) di DIY sebenarnya tidak kalah dengan sekolah umum. Namun, jika dibandingkan dengan SMA, MA memang kalah.
"Madrasah sebenarnya cukup bagus dan banyak juga yang berprestasi. Namun kalau kemudian nilainya kalah dengan SMA itu biasanya karena dari sisi input, madrasah memang menjadi pilihan kedua dan beban pelajarannya lebih banyak," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (31/5/2013).
Aji juga menyarankan, siswa lulusan madrasah harusnya juga melanjutkan ke jenjang yang sesuai dengan kemadrasahannya.
"Karena itu mestinya anak-anak madrasah harus memilih sesuai kemadrasahannya," katanya.
Diakuinya, kualitas madrasah di DIY memang banyak yang bagus namun kata dia tidak diatas SMA. Namun terkait tidak adanya lulusan MA DIY yang diterima di UGM, Aji mengatakan aturan main terkait hal itu ada di UGM.
"Masing-masing perguruan tinggi memiliki peta sekolah tersendiri. Dan setiap sekolah memiliki bobot sendiri-sendiri," tambahnya.
Di sisi lain, Aji percaya jika tidak akan ada satupun PTN di Indonesia menggunakan alasan asal sekolah siswa yakni MA untuk menolak calon mahasiswa.
Terpisah Kepala Humas UGM Wijayanti mengatakan, pihaknya sudah menerima surat permintaan klarifikasi dari Kanwil Kemenag DIY tersebut.
"Surat sudah kami terima. Kami tidak keberatan untuk memberikan transparansi sejauh memang yang diminta adalah data publik," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya saat ini juga tengah menginventarisir data-data mahasiswa yang merupakan alumni MA.
"Madrasah sebenarnya cukup bagus dan banyak juga yang berprestasi. Namun kalau kemudian nilainya kalah dengan SMA itu biasanya karena dari sisi input, madrasah memang menjadi pilihan kedua dan beban pelajarannya lebih banyak," ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat (31/5/2013).
Aji juga menyarankan, siswa lulusan madrasah harusnya juga melanjutkan ke jenjang yang sesuai dengan kemadrasahannya.
"Karena itu mestinya anak-anak madrasah harus memilih sesuai kemadrasahannya," katanya.
Diakuinya, kualitas madrasah di DIY memang banyak yang bagus namun kata dia tidak diatas SMA. Namun terkait tidak adanya lulusan MA DIY yang diterima di UGM, Aji mengatakan aturan main terkait hal itu ada di UGM.
"Masing-masing perguruan tinggi memiliki peta sekolah tersendiri. Dan setiap sekolah memiliki bobot sendiri-sendiri," tambahnya.
Di sisi lain, Aji percaya jika tidak akan ada satupun PTN di Indonesia menggunakan alasan asal sekolah siswa yakni MA untuk menolak calon mahasiswa.
Terpisah Kepala Humas UGM Wijayanti mengatakan, pihaknya sudah menerima surat permintaan klarifikasi dari Kanwil Kemenag DIY tersebut.
"Surat sudah kami terima. Kami tidak keberatan untuk memberikan transparansi sejauh memang yang diminta adalah data publik," ujarnya.
Menurutnya, pihaknya saat ini juga tengah menginventarisir data-data mahasiswa yang merupakan alumni MA.
(rsa)