Korban lumpur Lapindo diminta tidak jebol tanggul
A
A
A
Sindonews.com - Aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah warga korban lumpur Lapindo mematik reaksi Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Timur mempersilahkan warga korban lumpur untuk protes karena memang menuntut hak kepada PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar Lapindo Brantas Inc.
"Silahkan warga korban lumpur untuk berdemo di tujuh tahun peringatan semburan lumpur Lapindo ini," ujar Soekarwo di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (29/5/2013).
Namun ia meminta dalam protes tersebut warga korban lumpur tidak melakukan aksi anarkhis atau merusak. Jika aksi itu dilakukan, Gubernur meminta kepada aparat kepolisian untuk melakukan tindakkan tegas. Karena membahayakan warga yang lain.
"Mau protes silahkan tapi jangan sampai macul tanggul (merusak tanggul). Kalau seperti itu silahkan Pak Kapolres menindak tegas karena membayakan warga sekitar tanggul," ujar Gubernur yang akrab disapa Pakde.
Bahkan ia juga berjanji akan memfasiltasi ketika korban lumpur lapindo ini akan berdemo ke Jakarta. "Asal tidak anarkis, demo ke Jakarta akan kita fasilitasi," tandasnya.
Sebelumnya, korban lumpur lapindo menggelar protes di bibir tanggul semburan lumpur, Porong, Sidoarjo. Dalam aksi tersebut, warga membawa patung mirip Abu Rizal Bakrie (Ical).
Patung tersebut ditenggelamkan ke dasar kolam lumpur sebagai bentuk protes atas keterlambatan pelunasan ganti rugi. Patung tersebut, berbahan dasar kertas berukuran sekitar lima meter itu didesain memakai jas warna kuning, memakai kacamata, dan membawa tas berisi uang.
Selain membawa patung raksasa, aksi memperingati tujuh tahun lumpur Sidoarjo di bibir kolam Desa Mindi, Kecamatan Porong juga diramaikan dengan munculnya boneka jalangkung berkostum kaos sejumlah partai.
Bahkan, orang nomor satu di Jawa Timur mempersilahkan warga korban lumpur untuk protes karena memang menuntut hak kepada PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) selaku juru bayar Lapindo Brantas Inc.
"Silahkan warga korban lumpur untuk berdemo di tujuh tahun peringatan semburan lumpur Lapindo ini," ujar Soekarwo di Kantor Gubernur Jawa Timur Jalan Pahlawan, Surabaya, Rabu (29/5/2013).
Namun ia meminta dalam protes tersebut warga korban lumpur tidak melakukan aksi anarkhis atau merusak. Jika aksi itu dilakukan, Gubernur meminta kepada aparat kepolisian untuk melakukan tindakkan tegas. Karena membahayakan warga yang lain.
"Mau protes silahkan tapi jangan sampai macul tanggul (merusak tanggul). Kalau seperti itu silahkan Pak Kapolres menindak tegas karena membayakan warga sekitar tanggul," ujar Gubernur yang akrab disapa Pakde.
Bahkan ia juga berjanji akan memfasiltasi ketika korban lumpur lapindo ini akan berdemo ke Jakarta. "Asal tidak anarkis, demo ke Jakarta akan kita fasilitasi," tandasnya.
Sebelumnya, korban lumpur lapindo menggelar protes di bibir tanggul semburan lumpur, Porong, Sidoarjo. Dalam aksi tersebut, warga membawa patung mirip Abu Rizal Bakrie (Ical).
Patung tersebut ditenggelamkan ke dasar kolam lumpur sebagai bentuk protes atas keterlambatan pelunasan ganti rugi. Patung tersebut, berbahan dasar kertas berukuran sekitar lima meter itu didesain memakai jas warna kuning, memakai kacamata, dan membawa tas berisi uang.
Selain membawa patung raksasa, aksi memperingati tujuh tahun lumpur Sidoarjo di bibir kolam Desa Mindi, Kecamatan Porong juga diramaikan dengan munculnya boneka jalangkung berkostum kaos sejumlah partai.
(rsa)