20 Pelaku pembunuhan terhadap Aco diburu polisi
A
A
A
Sindonews.com - Gabungan Polsekta Biringkanaya dan Polrestabes Makassar mulai memburu sekira 20 pelaku pengeroyokan yang menewaskan Arman Maulana alias Aco alias Jempol (24), di Pasar Mandai, Senin 22 April 2013, kemarin petang.
Polisi pun telah mengantongi sejumlah identitas warga dan keluarga korban pemerkosaan, SU (15), yang diduga kuat terlibat dalam tewasnya Arman akibat pengeroyokan.
"Sementara masih kita dalami. Kami menduga, ini adalah aksi balas dendam dari keluarga korban pemerkosaan," kata Kapolsekta Biringkanaya Kompol Akbar Setiawan, Selasa (23/4/2013).
Menurutnya, sebelum mengeroyok tersangka pemerkosaan hingga tewas, para pelaku terlebih dahulu membakar rumah Arman di Jalan Galangan Kapal, Tallo, hingga ludes.
Akbar menerangkan, tersangka Arman yang juga korban pengeroyokan ini, sebelumnya hendak melarikan diri ke arah Kabupaten Maros dengan menggunakan angkutan kota.
Hanya saja, di sekitar Jalan Prof Ir Sutami, pelariannya tersebut diketahui oleh keluarga korban. Arman kemudian memutuskan turun dari angkutan kota, kemudian masuk ke areal Pasar Mandai, yang berbatasan langsung Makassar-Maros.
"Di sinilah dia dikepung. Saat berusaha kabur, si Arman ini ternyata mendapati jalan buntu, hingga akhirnya dikeroyok dan dihakimi sekira 20 orang," beber Akbar kepada Sindo.
Usai melakukan aksinya, sejumlah warga ini kemudian meninggalkan Arman yang tergeletak berlumuran darah.
"Kita sudah periksa sebanyak lima orang saksi, untuk mencocokkan ciri-ciri dan identitas para pelakunya," tambahnya.
Selain bekerjasama dengan Polrestabes Makassar, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsekta Tallo dalam mengungkap serta menangkap seluruh pelaku pengeroyokan.
Dari hasil visum yang dilakukan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar, di tubuh korban sekaligus tersangka pemerkosaan ini, ditemukan empat luka pendarahan serius.
Masing-masing dua luka sabetan senjata tajam serta dua luka tusuk akibat terkena anak panah. Hingga kemarin, jenazah Arman belum diambil oleh keluarganya.
"Di tubuh tersangka pemerkosaan ini, kita juga temukan banyak sayatan silet di kedua pergelangan tangannya. Dari sini, kita duga dia pecandu narkoba," jelas Ketua Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Mauluddin.
Diketahui, kasus pemerkosaan tersebut bermula saat korban SU bersama rekan laki-lakinya melintas di bawah terowongan jembatan tol, Kecamatan Tallo, Sabtu malam lalu.
Tersangka yang diduga mabuk saat itu, mencegat motor korban dan menganiaya rekan laki-lakinya. Setelah itu, korban pun ditarik ke semak-semak lalu digagahinya berulang kali.
Baca berita terkait di sini
Polisi pun telah mengantongi sejumlah identitas warga dan keluarga korban pemerkosaan, SU (15), yang diduga kuat terlibat dalam tewasnya Arman akibat pengeroyokan.
"Sementara masih kita dalami. Kami menduga, ini adalah aksi balas dendam dari keluarga korban pemerkosaan," kata Kapolsekta Biringkanaya Kompol Akbar Setiawan, Selasa (23/4/2013).
Menurutnya, sebelum mengeroyok tersangka pemerkosaan hingga tewas, para pelaku terlebih dahulu membakar rumah Arman di Jalan Galangan Kapal, Tallo, hingga ludes.
Akbar menerangkan, tersangka Arman yang juga korban pengeroyokan ini, sebelumnya hendak melarikan diri ke arah Kabupaten Maros dengan menggunakan angkutan kota.
Hanya saja, di sekitar Jalan Prof Ir Sutami, pelariannya tersebut diketahui oleh keluarga korban. Arman kemudian memutuskan turun dari angkutan kota, kemudian masuk ke areal Pasar Mandai, yang berbatasan langsung Makassar-Maros.
"Di sinilah dia dikepung. Saat berusaha kabur, si Arman ini ternyata mendapati jalan buntu, hingga akhirnya dikeroyok dan dihakimi sekira 20 orang," beber Akbar kepada Sindo.
Usai melakukan aksinya, sejumlah warga ini kemudian meninggalkan Arman yang tergeletak berlumuran darah.
"Kita sudah periksa sebanyak lima orang saksi, untuk mencocokkan ciri-ciri dan identitas para pelakunya," tambahnya.
Selain bekerjasama dengan Polrestabes Makassar, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polsekta Tallo dalam mengungkap serta menangkap seluruh pelaku pengeroyokan.
Dari hasil visum yang dilakukan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar, di tubuh korban sekaligus tersangka pemerkosaan ini, ditemukan empat luka pendarahan serius.
Masing-masing dua luka sabetan senjata tajam serta dua luka tusuk akibat terkena anak panah. Hingga kemarin, jenazah Arman belum diambil oleh keluarganya.
"Di tubuh tersangka pemerkosaan ini, kita juga temukan banyak sayatan silet di kedua pergelangan tangannya. Dari sini, kita duga dia pecandu narkoba," jelas Ketua Tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Mauluddin.
Diketahui, kasus pemerkosaan tersebut bermula saat korban SU bersama rekan laki-lakinya melintas di bawah terowongan jembatan tol, Kecamatan Tallo, Sabtu malam lalu.
Tersangka yang diduga mabuk saat itu, mencegat motor korban dan menganiaya rekan laki-lakinya. Setelah itu, korban pun ditarik ke semak-semak lalu digagahinya berulang kali.
Baca berita terkait di sini
(rsa)