Akhirnya, Makassar gelar UN
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mengalami penundaan akibat keterlambatan kedatangan soal, ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat akhirnya digelar di Kota Makassar. Sebanyak 21 ribu siswa se kota makassar mengikuti pelaksaan ujian nasional.
Sebelumnya pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA sedarajat ini sempat tertunda akibat kendala keterlambatan penyaluran soal ujian. Makassar sendiri merupakan salah satu kota dari 11 provinsi yang mengalami keterlambatan pelaksanaan UN.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang ditemui saat melakukan peninjauan di sejumlah sekolah mengaku akhirnya digelar UN hari ini.
"Senang akhirnya ujian bisa berlangsung walau ada sedikit kekurangan soal ujian," ujarnya di Makassar, Kamis (18/4/2013).
Kendati ada beberapa soal yang kurang, Ilham menegaskan, jika pelaksanaan UN tidak terganggu. Pasalnya, Dinas Pendidikan Sulsel telah mengantisipasi kekurangan soal dengan menggandakannya dibawah pengawasan pihak universitas Hasannuddin Makassar serta aparat kepolisian.
Ilham berharap persoalan kekurangan soal ini tidak terjadi lagi ditahun depan. Karena itu ia meminta, Kementerian Pendidikan untuk kembali mengupayakan proses pencetakan soal UN dilakukan di daerah dengan tidak terpusat di Jakarta.
Sebelumnya pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA sedarajat ini sempat tertunda akibat kendala keterlambatan penyaluran soal ujian. Makassar sendiri merupakan salah satu kota dari 11 provinsi yang mengalami keterlambatan pelaksanaan UN.
Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin yang ditemui saat melakukan peninjauan di sejumlah sekolah mengaku akhirnya digelar UN hari ini.
"Senang akhirnya ujian bisa berlangsung walau ada sedikit kekurangan soal ujian," ujarnya di Makassar, Kamis (18/4/2013).
Kendati ada beberapa soal yang kurang, Ilham menegaskan, jika pelaksanaan UN tidak terganggu. Pasalnya, Dinas Pendidikan Sulsel telah mengantisipasi kekurangan soal dengan menggandakannya dibawah pengawasan pihak universitas Hasannuddin Makassar serta aparat kepolisian.
Ilham berharap persoalan kekurangan soal ini tidak terjadi lagi ditahun depan. Karena itu ia meminta, Kementerian Pendidikan untuk kembali mengupayakan proses pencetakan soal UN dilakukan di daerah dengan tidak terpusat di Jakarta.
(ysw)