Polman mulai distribusikan soal UN
A
A
A
Sindonews.com - Kendati dalam kondisi serba kekurangan, akhirnya Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat mendistribusikan soal UN tingkat SLTA untuk tujuh kecamatan. Sementara, soal UN untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) sama sekali tidak ada.
“Setelah berkoordinasi dengan pengawas UN dan pihak terkait lainnya, diputuskan distribusi soal dilakukan lebih awal khusus di wilayah pedalaman atau jauh dari ibukota kabupaten,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Polman, H Arifuddin Toppi, ketika dikonfirmasi SINDO, Rabu (16/4/2013).
Dia menyebutkan, tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tubi Taramanu (Tutar), Alu, Limboro, Tinambung, Campalagian, Luyo, dan Bulo. Sementara, di kecamatan lain, distribusi soal dilakukan pada hari pelaksanaan ujian.
“Dari kecamatan, soal UN akan langsung diamankan di Polsek setempat. Kemudian panitia UN yang akan menjemput untuk dibawa ke sekolah dengan pengawalan aparat kepolisian. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Arifuddin.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan ujian secara serentak, Disdik mengaku pasrah tidak bisa dilaksanakan. Sebab, sampai saat ini paket naskah UN yang tiba di Polman masih kurang.
Adapula beberapa sekolah yang tidak ada, seperti naskah soal mata pelajaran Hadits pada Madrasah Alwasliyah (MA) Polman, yang hingga kini masih mengalami kekurangan.
Untuk menyiasatinya, setelah dilakukan koordinasi dengan pengawas UN dan panitia terkait lainnya, terpaksa kekurangan itu akan digandakan dengan cara memfotokopi.
Sementara itu, pada naskah mata pelajaran Bahasa Indonesia yang juga mengalami kekurangan pada SMA Negeri 3 Polewali, pihaknya masih mempunyai waktu beberapa hari kedepan, karena mata pelajaran terebut diujikankan pada Senin 21 April 2013 pekan depan.
Lain halnya pada naskah soal untuk SLB yang sama sekali tidak ada. Disdikpora Polman sudah berkoodinasi dengan Kemendikbud di Jakarta dan panitia UN provinsi, hingga kini belum ada keputusan mengenai langkah yang akan ditempuh.
“Kami masih menunggu informasi. Karena masih ada waktu beberapa hari kedepan,” tutur Arifuddin.
“Setelah berkoordinasi dengan pengawas UN dan pihak terkait lainnya, diputuskan distribusi soal dilakukan lebih awal khusus di wilayah pedalaman atau jauh dari ibukota kabupaten,” ujar Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Polman, H Arifuddin Toppi, ketika dikonfirmasi SINDO, Rabu (16/4/2013).
Dia menyebutkan, tujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Tubi Taramanu (Tutar), Alu, Limboro, Tinambung, Campalagian, Luyo, dan Bulo. Sementara, di kecamatan lain, distribusi soal dilakukan pada hari pelaksanaan ujian.
“Dari kecamatan, soal UN akan langsung diamankan di Polsek setempat. Kemudian panitia UN yang akan menjemput untuk dibawa ke sekolah dengan pengawalan aparat kepolisian. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Arifuddin.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan ujian secara serentak, Disdik mengaku pasrah tidak bisa dilaksanakan. Sebab, sampai saat ini paket naskah UN yang tiba di Polman masih kurang.
Adapula beberapa sekolah yang tidak ada, seperti naskah soal mata pelajaran Hadits pada Madrasah Alwasliyah (MA) Polman, yang hingga kini masih mengalami kekurangan.
Untuk menyiasatinya, setelah dilakukan koordinasi dengan pengawas UN dan panitia terkait lainnya, terpaksa kekurangan itu akan digandakan dengan cara memfotokopi.
Sementara itu, pada naskah mata pelajaran Bahasa Indonesia yang juga mengalami kekurangan pada SMA Negeri 3 Polewali, pihaknya masih mempunyai waktu beberapa hari kedepan, karena mata pelajaran terebut diujikankan pada Senin 21 April 2013 pekan depan.
Lain halnya pada naskah soal untuk SLB yang sama sekali tidak ada. Disdikpora Polman sudah berkoodinasi dengan Kemendikbud di Jakarta dan panitia UN provinsi, hingga kini belum ada keputusan mengenai langkah yang akan ditempuh.
“Kami masih menunggu informasi. Karena masih ada waktu beberapa hari kedepan,” tutur Arifuddin.
(ysw)