Beredar SMS & BBM Gunung Guntur akan meletus

Selasa, 16 April 2013 - 16:27 WIB
Beredar SMS & BBM Gunung...
Beredar SMS & BBM Gunung Guntur akan meletus
A A A
Sindonews.com - Saat ini, warga Garut diresahkan dengan beredarnya Short Message Service (SMS) dan BlackBerry Messenger (BBM) yang menyatakan Gunung Guntur akan segera meletus. Pesan singkat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ini memiliki dua versi.

Versi pertama menyatakan agar warga di kawasan Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, dan sekitarnya untuk segera mengungsi. Pada versi ini juga, disebutkan beberapa wilayah kecamatan di sekitar Gunung Guntur berbahaya.

Di versi lainnya, dikatakan bahwa berdasarkan tayangan salah satu televisi swasta, Gunung Guntur dinyatakan akan meletus pada malam hari meski tanpa menyebutkan kepastiannya.

Seorang warga Kampyung Warungtanjung, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Tajudin (40), mengaku pesan-pesan seperti ini membuatnya cemas.

“Sejak Minggu (14/4/2013) lalu saya cemas. Saya sampai begadang karena tidak bisa tidur,” kata Tajudin, Selasa (16/4/2013).

Ia meminta agar warga dan semua pihak dapat lebih dewasa menyikapi kabar-kabar meresahkan melalui SMS dan BBM mengenai Gunung Guntur ini. Untuk memastikannya, semestinya siapa pun yang ingin mengetahui untuk mengecek ke Pos Pemantauan Gunung Guntur.

“Saya sampai hubungi pos pemantauan. Setelah dijelaskan situasi masih waspada dan tidak ada tanda-tanda bahaya, maka saya bisa tenang kembali,” ujarnya.

Warga Jalan Pembangunan, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogongkidul, Resti (30), mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, akibat mendapat BBM tersebut, suaminya, Firman (30), tidak dapat bekerja keluar kota karena merasa khawatir jika meningalkannya di rumah.

"Masyarakat tidak tahu masalahnya seperti apa. Jadi langsung percaya saja. Seharusnya, kelurahan atau pemerintah selalu berikan informasi terbuka kepada warga. Jangan ditutup-tutupi," kata Resti.

Menurut Resti, isi dalam pesan BBM itu semakin membuatnya khawatir karena nama kecamatannya disebutkan masuk ke dalam wilayah darurat. Begitupun dengan beberapa tempat lainnya yang berdekatan dengan tempat tinggalnya.

Tidak hanya warga, kalangan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut pun ikut cemas akan pesan kaleng tersebut. Untuk memastikannya, mereka berbondong-bondong mendatangi Pos Pemantauan Gunung Guntur di Kampung Cukangkawung, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler.

“Kami ingin datang langsung ke pos. Memang, di kantor kami ada petugas piket yang selalu menerima data terkait aktivitas Gunung Guntur. Namun kami hanya ingin memastikannya kemari,” kata Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Sosial Pemkab Garut, Sri Rosmawati.

Kepala BPBD Kabupaten Garut Zatzat Munazat mengimbau agar warga untuk tidak mudah terprovokasi dengan kabar-kabar yang beredar lewat BBM atau SMS mengenai bahaya Gunung Guntur.

"Jangan cepat percaya, tanyakan dahulu kepada Kepala Desa, Lurah, Camat, atau pihak lainnya yang bisa dipercaya. Kami sudah imbau kembali para Camat untuk segera menyosialisasikan masalah Gunung Guntur ini," kata Zatzat.

Dikatakan Zatzat, hingga kini Gunung Guntur masih berstatus waspada. Menurutnya, warga hanya dilarang untuk beraktivitas dalam radius dua kilometer dari puncak gunung.

“Sedangkan, di luar radius tersebut, warga dipersilakan beraktivitas seperti biasa. Sementara ini, Pos Pengamatan Gunung Guntur menginformasikan pada Selasa ini, terjadi 2 kali gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik lokal. Statusnya pun masih waspada alias tidak ada perubahan signifikan,” tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)