Dewan investigasi pelayanan RSUD Wates
A
A
A
Sindonews.com – Kasus Fitriana Choirunnisa, bayi 18 bulan yang meninggal karena terlambat masuk ICU mendapt sorotan DPRD Kulonprogo. Dewan berencana menginvestigasi pelayanan di RSUD Wates. Apalagi, pihak rumah sakit selalu mengklaim telah memberikan pelayanan terbaik.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo Kasdiono mengatakan, komisinya akan menginvestigasi kasus yang terjadi di RSUD. Menurut dia, investigasi diperlukan karena rumah sakit selalu mengklaim sudah memberi pelayanan terbaik. Faktanya, ada pasien yang meninggal karena terlambat masuk ICU.
“Karena sekarang ada kasus seperti ini, maka rumah sakit jangan mengklaim sudah member pelayanan terbaik. Karena yang menilai apakah sudah maksimal atau belum, masyarakat yang menilai. Akan kami klarifikasi segera,” kata Kasdiono, Jumat (12/4/2013).
Dia menjelaskan, dirinya belum berani menjustifikasi apakah kasus itu akibat kelalaian rumah sakit karena kurang cepat menangani pasien atau kelalaian keluarga korban. Dia juga tidak berani memastikan apakah kasus itu terjadi karena korban berasal dari keluarga pemegang Jamkesmas.
Namun dia memastikan akan meminta pertanggung jawaban jika ada masyarakat yang merasa dirugikan. Dia berjanji akan melihat dari dekat proses pelayanan pada rumah sakit tersebut.
“Karena mereka sudah mengklaim member pelayanan terbaik, akan kita cek apakah benar atau tidak,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo Kasdiono mengatakan, komisinya akan menginvestigasi kasus yang terjadi di RSUD. Menurut dia, investigasi diperlukan karena rumah sakit selalu mengklaim sudah memberi pelayanan terbaik. Faktanya, ada pasien yang meninggal karena terlambat masuk ICU.
“Karena sekarang ada kasus seperti ini, maka rumah sakit jangan mengklaim sudah member pelayanan terbaik. Karena yang menilai apakah sudah maksimal atau belum, masyarakat yang menilai. Akan kami klarifikasi segera,” kata Kasdiono, Jumat (12/4/2013).
Dia menjelaskan, dirinya belum berani menjustifikasi apakah kasus itu akibat kelalaian rumah sakit karena kurang cepat menangani pasien atau kelalaian keluarga korban. Dia juga tidak berani memastikan apakah kasus itu terjadi karena korban berasal dari keluarga pemegang Jamkesmas.
Namun dia memastikan akan meminta pertanggung jawaban jika ada masyarakat yang merasa dirugikan. Dia berjanji akan melihat dari dekat proses pelayanan pada rumah sakit tersebut.
“Karena mereka sudah mengklaim member pelayanan terbaik, akan kita cek apakah benar atau tidak,” tegasnya.
(ysw)