Gunung Guntur menggeliat, penambang pasir cuek
A
A
A
Sindonews.com - Demi memenuhi kebutuhan hidup, sejumlah penambang pasir di kaki Gunung Guntur terlihat masih beraktivitas. Sejumlah alat berat dan pekerja manual galian pasir terlihat tak terpengaruh dengan aktivitas gunung tersebut.
Seorang penggali pasir manual, Suherman (35), mengaku tetap bekerja menambang pasir untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Suherman beralasan, lokasi penggalian pasir yang menjadi lahan tempatnya bekerja jauh dari lokasi kawah dan bukan termasuk wilayah zona terlarang galian ilegal.
"Saya harus tetap bekerja untuk menafkahi kebutuhan sehari-hari. Apalagi yang bisa saya lakukan selain bekerja menggali pasir," kata Suherman di lokasi penggalian pasir, Jumat (5/4/2013).
Menurutnya, dia sudah memahami imbauan pemerintah terkait larangan beraktivitas di radius dua kilometer dari kawah.
"Rasa was-was selalu ada. Tapi saya dan rekan-rekan yang lain tetap harus bekerja. Kami berharap, mudah-mudahan pemerintah dapat menginformasikan perkembangan di Gunung Guntur," ujarnya.
Sementara itu, pada sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Garut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengimbau warga sekitar kaki Gunung Guntur untuk menuruti larangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Hingga kini, aktivitas kegempaan Gunung Guntur belum ada perubahan. Tapi tetap saja, kita semua untuk waspada. Situasi bencana alam tidak bisa diprediksi manusia soalnya," katanya.
Mengenai aktivitas penambangan pasir di kaki gunung, Aher pun meminta agar seluruh kegiatan tersebut dihentikan. Pasalnya, kegiatan penambangan pasir baik di wilayah ilegal dan wilayah lahan milik rakyat, dapat memicu terjadinya bencana.
Seorang penggali pasir manual, Suherman (35), mengaku tetap bekerja menambang pasir untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Suherman beralasan, lokasi penggalian pasir yang menjadi lahan tempatnya bekerja jauh dari lokasi kawah dan bukan termasuk wilayah zona terlarang galian ilegal.
"Saya harus tetap bekerja untuk menafkahi kebutuhan sehari-hari. Apalagi yang bisa saya lakukan selain bekerja menggali pasir," kata Suherman di lokasi penggalian pasir, Jumat (5/4/2013).
Menurutnya, dia sudah memahami imbauan pemerintah terkait larangan beraktivitas di radius dua kilometer dari kawah.
"Rasa was-was selalu ada. Tapi saya dan rekan-rekan yang lain tetap harus bekerja. Kami berharap, mudah-mudahan pemerintah dapat menginformasikan perkembangan di Gunung Guntur," ujarnya.
Sementara itu, pada sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Garut, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengimbau warga sekitar kaki Gunung Guntur untuk menuruti larangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
"Hingga kini, aktivitas kegempaan Gunung Guntur belum ada perubahan. Tapi tetap saja, kita semua untuk waspada. Situasi bencana alam tidak bisa diprediksi manusia soalnya," katanya.
Mengenai aktivitas penambangan pasir di kaki gunung, Aher pun meminta agar seluruh kegiatan tersebut dihentikan. Pasalnya, kegiatan penambangan pasir baik di wilayah ilegal dan wilayah lahan milik rakyat, dapat memicu terjadinya bencana.
(ysw)