Denny Indrayana: Penyerangan LP Cebongan berencana

Rabu, 03 April 2013 - 12:14 WIB
Denny Indrayana: Penyerangan LP Cebongan berencana
Denny Indrayana: Penyerangan LP Cebongan berencana
A A A
Sindonews.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) merasa tak sulit untuk menyimpulkan penyerangan Lapas II B Cebongan, Sleman, adalah pembunuhan berencana.

"Kita tidak pernah ragu, pesimis apalagi takut untuk mengungkap kasus ini, mengenai pasal pembunuhan berencana, insiden ini dapat dengan mudah dianalisa, dikaji, bahwa tindakan keji dan brutal ini terencana," ungkap Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Denny Indrayana saat ditemui di Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah, Jalan Dr Cipto Semarang, Rabu (3/4/2013).

Namun Denny tidak menjelaskan lebih lanjut analisa mudahnya menyimpulkan dugaan pembunuhan berencana tersebut.

Selanjutnya, Denny menuturkan, pihaknya akan melakukan berbagai langkah perlindungan saksi dan korban yang melihat langsung penyerangan yang menyebabkan 4 tahanan titipan Polda DIY itu tewas.

"Insya Allah kita punya langkah-langkah yang baik untuk perlindungan, saksi, korban maupun barang bukti, saya apresiasi LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi Korban) yang turun ke lapangan," lanjutnya.

Perlindungan ini, dilakukan dalam rangka mendukung proses penyelidikan yang dilakukan pihak-pihak terkait. "Jangan lupa, sipir-sipir kami delapan orang juga menjadi korban penyerangan itu," lanjutnya.

Sejauh ini, investigasi atas kasus ini terus dilakukan. Investigasi itu dilakukan oleh Kepolisian, TNI Angkatan Darat dan Komnas HAM. Investigasi ini terus berlangsung, berlapis dan terus berkoordinasi.

"Mengenai mengarah ke mana, siapa pelakunya, termasuk sketsa (wajah penyerang), pernyataan-pernyataan itu memang penting diketahui publik, namun investigasi perlu didalami dulu penyelidik. Bukan tidak transparan, namun butuh pendalaman agar para pelakunya segera terungkap," bebernya.

Terpisah, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrachman mengatakan pihaknya juga melakukan pendalaman kaitan peristiwa pembunuhan di Hugos Cafe yang menewaskan Sertu Santosa.

"Mudah-mudahan tim investigasi yang telah dibentuk bisa berkoordinasi dengan tim Polri," ungkapnya melalui siaran persnya yang diterima KORAN SINDO.

Terkait insiden Cebongan, Hamidah berargumen itu dilakukan kelompok profesional. "Rangkaian tindakan, mulai dari mengetuk pintu depan sampai eksekusi empat tahanan benar-benar telah direncanakan dengan matang, sistematis dan taktis. Semua orang berbagi tugas dan melaksanakan dengan cermat dan akurat," tandasnya.

Sebelumnya, insiden itu terjadi Sabtu (23/3) dini hari. Komplotan penyerang melengkapi diri dengan senjata laras panjang, pistol dan berpenutup wajah merangsek masuk kompleks Lapas. Para penyerang sempat melukai petugas sipir, sebelum membunuh empat tahanan yang di Sel 5 A Blok Anggrek.

Empat tahanan yang tewas adalah tersangka pembunuhan Sertu Santosa, yang pernah bertugas sebagai anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Kartasura Surakarta.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5915 seconds (0.1#10.140)