Dikira punah, kucing merah ditemukan di TNK
A
A
A
Sindonews.com - Saat melakukan survei terhadap ekosistem di Taman Nasional Kutai (TNK) di Kalimantan Timur, Orangutan Tropical Peatland Project (OuTrop) spesies macan dahan dan kucing merah di kawasan hutan hujan dataran rendah ini. Dua hewan ini termasuk kategori hewan sangat langka.
Untuk mendapatkan gambar dua hewan langka ini, OuTrop melakukan pengambilan gambar selama 40 hari menggunakan 160 kamera yang di pasang di 80 titik.
“Tujuan penelitian kami adalah meneliti keberadaan dan kepadatan kucing-kucingan di Kalimantan," kata peneliti OuTrop, Wiwit Juwita S saat mempresentasikan hasil penelitiannya di Balai TNK Bontang Kaltim, Selasa (26/3/2013).
Hasilnya, OuTrop menemukan sejumlah foto macan dahan yang terekam dengan baik, di siang maupun malam hari. Tidak hanya macan dahan, OuTrop juga menemukan kucing merah, hewan yang termasuk sangat langka.
“Macan dahan dan kucing merah masih ada di Taman Nasional Kutai, namun kami tidak mendapat banyak foto. Hanya ada di empat titik kami mendapatkannya,” kata peneliti asal Belanda ini.
Bisa jadi habitat kucing-kucingan yang ada di TNK memang tinggal sedikit. Tim survei juga tidak menutup kemungkinan jika masih ada upaya perburuan.
“Laporan ilmiah dari survei ini akan kami serahkan ke Balai Taman Nasional Kutai yang berisi foto hasil kamera, questioner dan plot pepohonan,” kata Wiwit.
Untuk mendapatkan gambar dua hewan langka ini, OuTrop melakukan pengambilan gambar selama 40 hari menggunakan 160 kamera yang di pasang di 80 titik.
“Tujuan penelitian kami adalah meneliti keberadaan dan kepadatan kucing-kucingan di Kalimantan," kata peneliti OuTrop, Wiwit Juwita S saat mempresentasikan hasil penelitiannya di Balai TNK Bontang Kaltim, Selasa (26/3/2013).
Hasilnya, OuTrop menemukan sejumlah foto macan dahan yang terekam dengan baik, di siang maupun malam hari. Tidak hanya macan dahan, OuTrop juga menemukan kucing merah, hewan yang termasuk sangat langka.
“Macan dahan dan kucing merah masih ada di Taman Nasional Kutai, namun kami tidak mendapat banyak foto. Hanya ada di empat titik kami mendapatkannya,” kata peneliti asal Belanda ini.
Bisa jadi habitat kucing-kucingan yang ada di TNK memang tinggal sedikit. Tim survei juga tidak menutup kemungkinan jika masih ada upaya perburuan.
“Laporan ilmiah dari survei ini akan kami serahkan ke Balai Taman Nasional Kutai yang berisi foto hasil kamera, questioner dan plot pepohonan,” kata Wiwit.
(ysw)