Hasil try out SD-SMA di Batu jeblok
A
A
A
Sindonews.com - Hasil try out Ujian Nasional (UN) untuk siswa SD-SMA di Kota Batu mengecewakan banyak pihak. Tingkat kelulusannya hanya mencapai 30 persen. Kalau kondisi semacam ini tetap dibiarkan. Prestasi kelulusan siswa di Kota Batu tidak akan beranjak dari urutan 36 di tingkat Provinsi Jatim.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Batu Budi Santoso menyatakan, jebloknya hasil try out siswa di Kota Batu disebabkan karena persiapan Dindik Kota Batu, sekolah dan siswa terlalu mepet. Hanya ada waktu tiga bulan untuk menyambut pelaksanaan Unas yang dijadwalkan pemerintah pusat bulan depan.
“Kita memang kecewa dengan hasil try out ini. Tapi apa boleh buat, sisa waktu satu bulan ini harus kami maksimalkan persiapannya,” tegas Budi Santoso di kantornya, Jumat (15/3/2013).
Pria yang akrab disapa Tosi ini menyatakan, kesalahan atas hasil try out siswa SMA, MA dan SMK di Kota Batu bukan menjadi tanggung jawab siswa belaka. Semua pihak harus bertanggung jawab termasuk wali muridnya.
Sementara, Kabid Pendidikan Menengah Dindik Kota Batu, Balok Yudhono menyatakan, hasil nilai murni pra UN memang jelek. Tapi untuk menentukan lulus tidaknya siswa diatur dalam format khusus. Nilai UN 60 persen ditambah nilai sekolah 40 persen.
“Kemarin kita sudah mencoba melihat protret kelulusan siswa di Kota Batu. Kalau hanya berdasar nilai murni Pra Unas memang jelek. Tapi kalau sudah ditambah nilai sekolah. Tingkat kelulusan siswa di Kota Batu baru mencapai 98 persen,” jelas Balok.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Batu Budi Santoso menyatakan, jebloknya hasil try out siswa di Kota Batu disebabkan karena persiapan Dindik Kota Batu, sekolah dan siswa terlalu mepet. Hanya ada waktu tiga bulan untuk menyambut pelaksanaan Unas yang dijadwalkan pemerintah pusat bulan depan.
“Kita memang kecewa dengan hasil try out ini. Tapi apa boleh buat, sisa waktu satu bulan ini harus kami maksimalkan persiapannya,” tegas Budi Santoso di kantornya, Jumat (15/3/2013).
Pria yang akrab disapa Tosi ini menyatakan, kesalahan atas hasil try out siswa SMA, MA dan SMK di Kota Batu bukan menjadi tanggung jawab siswa belaka. Semua pihak harus bertanggung jawab termasuk wali muridnya.
Sementara, Kabid Pendidikan Menengah Dindik Kota Batu, Balok Yudhono menyatakan, hasil nilai murni pra UN memang jelek. Tapi untuk menentukan lulus tidaknya siswa diatur dalam format khusus. Nilai UN 60 persen ditambah nilai sekolah 40 persen.
“Kemarin kita sudah mencoba melihat protret kelulusan siswa di Kota Batu. Kalau hanya berdasar nilai murni Pra Unas memang jelek. Tapi kalau sudah ditambah nilai sekolah. Tingkat kelulusan siswa di Kota Batu baru mencapai 98 persen,” jelas Balok.
(ysw)