Mobil bergambar Putra Bupati Sinjai dibakar
Mobil bergambar Putra Bupati Sinjai dibakar
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah mobil Suzuki APV bernopol polisi DD 596 IY warna hitam yang berbranding pasangan calon Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa dan Muhtar (Setia) dibakar.
Berdasarkan keterangan, pembakaran mobil tersebut dilakukan oleh beberapa orang tak dikenal pada dini hari tadi sekira pukul 03.00, Wita. Diketahui, mobil tersebut dibakar saat terparkir di Kantor Sekretariat DPD Gerindra Sinjai.
Menurut seorang penjaga Sekretariat Gerindra, Baharuddin, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut pada pagi harinya. Meski dibakar, kondisi mobil tak hancur, hanya terbakar di bagian atapnya saja. Atas kejadian itu, dirinya langsung melaporkan ke pengurus Partai Gerindra.
Dia menyebut jika dirinya masih begadang sempat berkeliling di area sekretariat bersama dengan temannya pada dini hari sekira pukul 02.00, Wita.
"Awalnya sempat kaget saat membuka pintu kantor dan melihat adanya secarik kain yang sudah hangus jatuh di belakang mobil itu. Dan saya langsung melaporkan ke pengurus Gerindra," kata dia, Jumat (15/3/2013).
Dihubungi terpisah, Ketua DPC Gerindra Sinjai, Ir H Sukardi mengungkapkan insiden pembakaran mobil ini merupakan cobaan buat dirinya dan seluruh tim untuk memenangkan putra Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa dengan persaingan politik.
"Itu hal yang wajar dalam perpolitikan dan saya menghimbau kepada kader dan tim pemenangan tidak terpancing dengan insiden pembakaran mobil ini dan tetap fokus untuk memenangkan kandidat," Imbuhnya.
Dia juga menambahkan pihak kepolisian agar memproses persoalan melanggar hukum karena tidak menutup kemungkinan bahwa persaingan politik kedepannya semakin memanas dan agar memberikan kenyamanan terhadap Pilkada Sinjai.
Sementara itu, Humas Polres Sinjai AKP Syamsuddin menjelaskan bahwa aksi pembakaran mobil tersebut sedang dalam penyelidikan meski kasus itu diduga ada persaingan politik.
"Saya berharap pilkada Sinjai aman, jangan ada saling menciderai yang melanggar hukum karena tentunya pihak kepolisian tidak akan memandang bulu terhadap pelaku yang melakukan kejahatan maupun kriminal," kata Syamsuddin saat dihubungi.
Berdasarkan keterangan, pembakaran mobil tersebut dilakukan oleh beberapa orang tak dikenal pada dini hari tadi sekira pukul 03.00, Wita. Diketahui, mobil tersebut dibakar saat terparkir di Kantor Sekretariat DPD Gerindra Sinjai.
Menurut seorang penjaga Sekretariat Gerindra, Baharuddin, dirinya baru mengetahui kejadian tersebut pada pagi harinya. Meski dibakar, kondisi mobil tak hancur, hanya terbakar di bagian atapnya saja. Atas kejadian itu, dirinya langsung melaporkan ke pengurus Partai Gerindra.
Dia menyebut jika dirinya masih begadang sempat berkeliling di area sekretariat bersama dengan temannya pada dini hari sekira pukul 02.00, Wita.
"Awalnya sempat kaget saat membuka pintu kantor dan melihat adanya secarik kain yang sudah hangus jatuh di belakang mobil itu. Dan saya langsung melaporkan ke pengurus Gerindra," kata dia, Jumat (15/3/2013).
Dihubungi terpisah, Ketua DPC Gerindra Sinjai, Ir H Sukardi mengungkapkan insiden pembakaran mobil ini merupakan cobaan buat dirinya dan seluruh tim untuk memenangkan putra Bupati Sinjai, Andi Seto Ghadista Asapa dengan persaingan politik.
"Itu hal yang wajar dalam perpolitikan dan saya menghimbau kepada kader dan tim pemenangan tidak terpancing dengan insiden pembakaran mobil ini dan tetap fokus untuk memenangkan kandidat," Imbuhnya.
Dia juga menambahkan pihak kepolisian agar memproses persoalan melanggar hukum karena tidak menutup kemungkinan bahwa persaingan politik kedepannya semakin memanas dan agar memberikan kenyamanan terhadap Pilkada Sinjai.
Sementara itu, Humas Polres Sinjai AKP Syamsuddin menjelaskan bahwa aksi pembakaran mobil tersebut sedang dalam penyelidikan meski kasus itu diduga ada persaingan politik.
"Saya berharap pilkada Sinjai aman, jangan ada saling menciderai yang melanggar hukum karena tentunya pihak kepolisian tidak akan memandang bulu terhadap pelaku yang melakukan kejahatan maupun kriminal," kata Syamsuddin saat dihubungi.
(rsa)
Explore More