Petugas TPS jemput bola ke rumah sakit
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara yang jatuh hari ini di gunakan warga untuk menggunakan hak pilihnya. pasien yang sedang di rawat di rumah sakit juga ikut memilih calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara. Petugas TPS mendatangi para pasien yang sedang dirawat.
Petugas TPS dan Panwaslu, Kamis (7/3/2013) siang, mendatangi para pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pringadi Medan. Kedatangan mereka ini untuk mengajak warga yang sedang di rawat untuk menggunakan hak pilihnya.
Selain membawa petugas TPS dan Panwaslu, saksi-saksi juga dibawa ke ruangan pasien untuk menjaga kerahasiaan warga yang menggunakan hak pilih dan transparansi dalam menggunakan hak suara.
Para pasien diberikan surat suara, kemudian di tutup dengan sarung untuk menjaga kerahasiaan. Kemudian surat di masukkan kedalam kotak suara yang terbuat dari kardus.
Usai memilih, jari para pasien juga diberikan tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak suara.
Humas Rumah Sakit Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakankan, dari hasil pendataan ada sekira 400 lebih pasien yang tercatat memilihi hak pilih.
"Yang tercatat ada 400 orang pasien, tapi yang membawa formulir C 6 hanya 48 orang saja," terangnya.
Petugas TPS dan Panwaslu, Kamis (7/3/2013) siang, mendatangi para pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pringadi Medan. Kedatangan mereka ini untuk mengajak warga yang sedang di rawat untuk menggunakan hak pilihnya.
Selain membawa petugas TPS dan Panwaslu, saksi-saksi juga dibawa ke ruangan pasien untuk menjaga kerahasiaan warga yang menggunakan hak pilih dan transparansi dalam menggunakan hak suara.
Para pasien diberikan surat suara, kemudian di tutup dengan sarung untuk menjaga kerahasiaan. Kemudian surat di masukkan kedalam kotak suara yang terbuat dari kardus.
Usai memilih, jari para pasien juga diberikan tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak suara.
Humas Rumah Sakit Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengatakankan, dari hasil pendataan ada sekira 400 lebih pasien yang tercatat memilihi hak pilih.
"Yang tercatat ada 400 orang pasien, tapi yang membawa formulir C 6 hanya 48 orang saja," terangnya.
(ysw)