Penerima raskin Lahat menurun
A
A
A
Sindonews.com – Pemerintah Kabupaten Lahat tak mengerti kenapa data warga miskin yang diserahkan ke Badan Pusat Statistik (BPS) tak digunakan untuk penyaluran beras bagi warga msikin (raskin). Akibatnya, jumlah penerima raskin tahun ini menurun drastis.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemkab Lahat, Rudy Purnama Djaya melalui Kasubbag Penanaman Modal, Perizinan BUMD dan BUMN, Yulizar, data raskin yang keluar saat ini merupakan data yang dikeluarkan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang berada dibawah wakil Presiden RI.
Data yang dikeluarkan tersebut, tersebut berbeda jauh dengan data yang dikirimkan Pemkab Lahat, terhadap RTS penerima raskin melalui BPS. Data RTS penerima raskin yang kita kirimkan melalui BPS ke Provinsi sekira 24.000 RTS. Namun yang berhak mendapatkan distribusi tersebut, sekitar 21.646 RTS.
"Jika melihat dari usulan memang terjadi pengurangan yang cukup signifikan. Apalagi jika dibandingkan dengan penerimaan raskin sebelumnya dimana Kabupaten Lahat, mendapatkan jatah sebanyak 24.431,” ujar Yulizar di kantornya, Rabu (6/3/2013).
Ia juga memaklumi jika masyarakat kabupaten Lahat banyak yang mempertanyakan terjadinya penurunan penerima raskin tersebut.
“Masih dalam tahap wajar jika banyak warga yang mempertanyakan mengapa terjadi penurunan tersebut,” kata dia.
Pihaknya sendiri, dalam hal ini Pemkab Lahat tidak mengetahi pasti kenapa TNP2K mengurangi penerima jatah raskin. Bahkan ia mengaku telah mempertanyakan hal ini ke Kementerian Kesejahteraan Umum, tapi belum ada jawaban.
Terpisah, Kabulog Sub Divre II Lahat, Meizarani membenarkan hal ini. Mengenai adanya keluhan, pihaknya sejauh ini tak bisa berkomentar banyak. Karena Bulog hanyalah bertugas menyalurkan saja sesuai data yang ada.
"Jika ada keluhan atau masalah, semuanya jelas balik ke Pemkab, kita hanya menyalurkan saja," pungkasnya.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Pemkab Lahat, Rudy Purnama Djaya melalui Kasubbag Penanaman Modal, Perizinan BUMD dan BUMN, Yulizar, data raskin yang keluar saat ini merupakan data yang dikeluarkan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang berada dibawah wakil Presiden RI.
Data yang dikeluarkan tersebut, tersebut berbeda jauh dengan data yang dikirimkan Pemkab Lahat, terhadap RTS penerima raskin melalui BPS. Data RTS penerima raskin yang kita kirimkan melalui BPS ke Provinsi sekira 24.000 RTS. Namun yang berhak mendapatkan distribusi tersebut, sekitar 21.646 RTS.
"Jika melihat dari usulan memang terjadi pengurangan yang cukup signifikan. Apalagi jika dibandingkan dengan penerimaan raskin sebelumnya dimana Kabupaten Lahat, mendapatkan jatah sebanyak 24.431,” ujar Yulizar di kantornya, Rabu (6/3/2013).
Ia juga memaklumi jika masyarakat kabupaten Lahat banyak yang mempertanyakan terjadinya penurunan penerima raskin tersebut.
“Masih dalam tahap wajar jika banyak warga yang mempertanyakan mengapa terjadi penurunan tersebut,” kata dia.
Pihaknya sendiri, dalam hal ini Pemkab Lahat tidak mengetahi pasti kenapa TNP2K mengurangi penerima jatah raskin. Bahkan ia mengaku telah mempertanyakan hal ini ke Kementerian Kesejahteraan Umum, tapi belum ada jawaban.
Terpisah, Kabulog Sub Divre II Lahat, Meizarani membenarkan hal ini. Mengenai adanya keluhan, pihaknya sejauh ini tak bisa berkomentar banyak. Karena Bulog hanyalah bertugas menyalurkan saja sesuai data yang ada.
"Jika ada keluhan atau masalah, semuanya jelas balik ke Pemkab, kita hanya menyalurkan saja," pungkasnya.
(ysw)