Keracunan massal, Halim dicecar polisi

Selasa, 05 Maret 2013 - 19:49 WIB
Keracunan massal, Halim dicecar polisi
Keracunan massal, Halim dicecar polisi
A A A
Sindonews.com - Kasus keracunan massal yang menimpa jamaah pengajian Muslimat NU di Dusun Balongrejo, Desa/Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri Minggu 3 Maret 2013 berbuntut panjang.

Halim (40) tuan rumah sekaligus penyedia santapan pengajian diperiksa Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kediri. Beserta istrinya, Halim diminta menjelaskan kronologis peristiwa keracunan yang menimpa 28 orang peserta pengajian tersebut.

“Benar tuan rumah telah kita mintai keterangan. Sebab dari sanalah semua makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan berasal,“ ujar Kasubag Humas Polres Kediri Ajun Komisaris Polisi Budi Nurtjahjo kepada wartawan, Selasa (5/3/2013).

Sebagaimana fakta yang terjadi, selang sehari mengikuti acara pengajian di rumah Halim, hampir seluruh jamaah mengeluh pusing, mual dan tidak sedikit muntah.

Rasa tidak nyaman itu diduga bersumber dari nasi rames lauk ayam beserta makanan kecil yang disantap di acara pengajian yang digelar rutin setiap minggu sekali. Oleh masing-masing keluarga, semua korban yang mayoritas ibu-ibu itu dilarikan ke RSUD Pelem.

Secara medis, Salmonela, bakteri ecoli karena bahan makanan yang kurang bersih dan menu kadaluarsa yang dicurigai sebagai penyebab keracunan.

Sementara kepada petugas, Halim mengaku tidak melihat hal yang aneh. Semua bahan makanan dimasak dengan cara sewajarnya. Selain Halim sendiri tidak merasakan gejala keracunan.

“Kita mencoba melacak asal muasal semua makanan yang disuguhkan tersebut. Apakah beli dari luar atau memang memasak sendiri,“ jelas Budi.

Untuk memastikan penyebab dari kasus keracunan tersebut, polisi telah mengirimkan sampel sisa makanan dan muntahan korban ke laboratorium forensik Polda Jawa Timur.

Jika memang terbukti ditemukan unsur kelalaian, menurut Budi tidak tertutup kemungkinan status saksi tuan rumah ditingkatkan menjadi tersangka.

“Karenanya masih kita tunggu hasil dari penelitian laboratorium forensik Polda Jatim,“ pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5874 seconds (0.1#10.140)