Sakit menahun, pensiunan PNS gantung diri
A
A
A
Sindonews.com - Seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil, ditemukan tewas tergantung di dalam rumahnya di dusun Lampio desa Saluallo kecamatan Sangalla Utara. Diduga Lukas Iring (61) frustasi karena penyakit yang sudah lama dideritanya tak kunjung sembuh.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tana Toraja, AKP Abraham Tahalele menceritakan korban pertama kali ditemukan dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya oleh anak korban yang bernama Serli dan menantu korban bernama Lorens. Keduanya baru saja pulang dari rumah neneknya yang berjarak 400 meter dari rumah korban.
Saat ditemukan, korban tergantung pada seutas tali berwarna hijau yang diikatkan pada tiang rumah yan belum selesai direnovasi. Anak dan menantu korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga lain.
Peristiwa yang sempat menggegerkan warga sekitar langsung dilaporkan ke polisi. Keluarga dan warga yang datang ke TKP kemudian menurunkan jasad korban setelah polisi tiba di TKP.
"Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri saat korban sendiri berada dalam rumah," ujar Abraham di Mapolres Tana Toraja, Selasa (5/3/2013).
Perwira Pertama Polri itu menyatakan, polisi yang tiba di rumah korban langsung melakukan olah TKP guna menyelidiki penyebab kematian korban. Dari hasil visum luar, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
Saat ditemukan, lidah korban menjulur keluar dan dari mulut korban mengeluarkan busa. Kesimpulan sementara, korban tewas karena gantung diri.
Dari keterangan sejumlah anak dan saudara korban, sebelum ditemukan tewas, korban seringkali mengeluhkan sakit pada bagian kepalanya. Sakit yang diderita korban sudah berlangsung bertahun-tahun tapi tidak kunjung sembuh.
"Dari hasil penyelidikan, korban dipastikan tewas karena bunuh diri. Diduga, korban frustasi karena sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh," jelas Abraham.
Kapolsek Sangalla, AKP Marthen Buttu menyatakan, jenazah Lukas Iring yang ditemukan tewas gantung diri masih di semayamkan di Tongkonan Benteng yang merupakan tongkonan keluarga di Sangalla Utara.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Tana Toraja, AKP Abraham Tahalele menceritakan korban pertama kali ditemukan dalam keadaan tergantung di dalam rumahnya oleh anak korban yang bernama Serli dan menantu korban bernama Lorens. Keduanya baru saja pulang dari rumah neneknya yang berjarak 400 meter dari rumah korban.
Saat ditemukan, korban tergantung pada seutas tali berwarna hijau yang diikatkan pada tiang rumah yan belum selesai direnovasi. Anak dan menantu korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke warga lain.
Peristiwa yang sempat menggegerkan warga sekitar langsung dilaporkan ke polisi. Keluarga dan warga yang datang ke TKP kemudian menurunkan jasad korban setelah polisi tiba di TKP.
"Diduga korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri saat korban sendiri berada dalam rumah," ujar Abraham di Mapolres Tana Toraja, Selasa (5/3/2013).
Perwira Pertama Polri itu menyatakan, polisi yang tiba di rumah korban langsung melakukan olah TKP guna menyelidiki penyebab kematian korban. Dari hasil visum luar, pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan.
Saat ditemukan, lidah korban menjulur keluar dan dari mulut korban mengeluarkan busa. Kesimpulan sementara, korban tewas karena gantung diri.
Dari keterangan sejumlah anak dan saudara korban, sebelum ditemukan tewas, korban seringkali mengeluhkan sakit pada bagian kepalanya. Sakit yang diderita korban sudah berlangsung bertahun-tahun tapi tidak kunjung sembuh.
"Dari hasil penyelidikan, korban dipastikan tewas karena bunuh diri. Diduga, korban frustasi karena sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh," jelas Abraham.
Kapolsek Sangalla, AKP Marthen Buttu menyatakan, jenazah Lukas Iring yang ditemukan tewas gantung diri masih di semayamkan di Tongkonan Benteng yang merupakan tongkonan keluarga di Sangalla Utara.
(ysw)