Iringan mobil imigran gelap disergap polisi
Iringan mobil imigran gelap disergap polisi
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 51 imigran gelap asal Irak ditangkap jajaran Polres Ciamis, semalam. Mereka ditangkap saat iringan mobil mereka melintas di Jalan Raya Jenderal Soedirman Ciamis, tepatnya di depan Kantor Bupati Ciamis.
Penangkapan dilakukan, saat iring-iringan kendaraan imigran dengan jumlah 10 kendaraan melintas dari arah Kabupaten Tasikmalaya menuju Kota Banjar. Mereka mengaku menaiki kendaraan dari arah Jakarta dengan tujuan Pesisir Pantai Pangandaran.
Saat iring-iringan kendaraan dihentikan oleh sejumlah anggota Satlantas dan Satreskrim beberapa imigran sempat melakukan perlawanan. Bahkan salah seorang imigran gelap sempat hendak melompak ke arak semak-semak, tepat di tepi aliran Sungai Cileueur.
Penangkapan imigran dipimpin langsung Wakapolres Ciamis Kompol Hasyim Risahondua. Saat dihentikan tepat di bagian depan, melaju kendaran Avanza warna hitam yang bertugas sebagai penunjuk arah, berpenumpang empat orang Warga Negara Indonesia (WNI). Sedangkan sembilan mobil lain yang berada di belakang berisi puluhan imigran gelap, asal Irak.
“Jumlah sementara Imigran yang berhasil kami tangkap sebanyak 51 orang, mereka mengunakan 10 kendaraan. Satu kendaraan di bagian depan, bertindak sebagai penunjuk arah dari arah Jakarta menuju Pantai Pangandaran,” terang Hasyim kepada Koran Sindo, Senin (4/3/2013) malam.
Hasyim menyebutkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, setelah ditangkap mereka langsung di kirim ke Tasikmalaya.
“Informasi awal penangkapan imigran ini, berawal dari informasi yang kami terima dari Jakarta dilengkapi ciri-ciri dan jumlah kendaraan. Ternyata, ciri-ciri tersebut berhasil teridentifikasi oleh anggota kami dan langsung dilakukan penangkapan,” terang Hasyim.
Menurut Hasyim, saat ini semua imigran dikirim ke Imigrasi Tasikmalaya, sebelum di bawa ke Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Tasikmalaya, para imigran di bawa terlebih dahulu ke Mapolsek Tasikmalaya.
“Sepuluh kendaraan pengangkut imigran ini, kebanyakan berplat ‘R’ Cilacap. Selain mengamankan imigran, kami juga mengamankan 10 orang sopir berikut WNI yang turut serta berada dalam kendaraan,” pungkas Hasyim.
Penangkapan dilakukan, saat iring-iringan kendaraan imigran dengan jumlah 10 kendaraan melintas dari arah Kabupaten Tasikmalaya menuju Kota Banjar. Mereka mengaku menaiki kendaraan dari arah Jakarta dengan tujuan Pesisir Pantai Pangandaran.
Saat iring-iringan kendaraan dihentikan oleh sejumlah anggota Satlantas dan Satreskrim beberapa imigran sempat melakukan perlawanan. Bahkan salah seorang imigran gelap sempat hendak melompak ke arak semak-semak, tepat di tepi aliran Sungai Cileueur.
Penangkapan imigran dipimpin langsung Wakapolres Ciamis Kompol Hasyim Risahondua. Saat dihentikan tepat di bagian depan, melaju kendaran Avanza warna hitam yang bertugas sebagai penunjuk arah, berpenumpang empat orang Warga Negara Indonesia (WNI). Sedangkan sembilan mobil lain yang berada di belakang berisi puluhan imigran gelap, asal Irak.
“Jumlah sementara Imigran yang berhasil kami tangkap sebanyak 51 orang, mereka mengunakan 10 kendaraan. Satu kendaraan di bagian depan, bertindak sebagai penunjuk arah dari arah Jakarta menuju Pantai Pangandaran,” terang Hasyim kepada Koran Sindo, Senin (4/3/2013) malam.
Hasyim menyebutkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, setelah ditangkap mereka langsung di kirim ke Tasikmalaya.
“Informasi awal penangkapan imigran ini, berawal dari informasi yang kami terima dari Jakarta dilengkapi ciri-ciri dan jumlah kendaraan. Ternyata, ciri-ciri tersebut berhasil teridentifikasi oleh anggota kami dan langsung dilakukan penangkapan,” terang Hasyim.
Menurut Hasyim, saat ini semua imigran dikirim ke Imigrasi Tasikmalaya, sebelum di bawa ke Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Tasikmalaya, para imigran di bawa terlebih dahulu ke Mapolsek Tasikmalaya.
“Sepuluh kendaraan pengangkut imigran ini, kebanyakan berplat ‘R’ Cilacap. Selain mengamankan imigran, kami juga mengamankan 10 orang sopir berikut WNI yang turut serta berada dalam kendaraan,” pungkas Hasyim.
(ysw)
Explore More