Kerusakan Jalan Sudirman semakin parah
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, tepatnya di dekat STIKes Nauli Husada yang diperbaiki dengan aspal Hotmix sekitar dua tahun lalu semakin rusak parah.
Sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga melalui instansi tertentu.
Menurut warga setempat, sudah banyak juga pengguna jalan yang mengalami kecelakaan ketika melintasi jalan tersebut.
“Kerusakan jalan ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya dan belum pernah mendapat perbaikan secara permanen dari Pemerintah. Meskipun pernah ditambal sekitar beberapa bulan lalu, namun kondisinya saat ini makin parah dan membuat warga kesulitan melintasinya,” kata warga setempat, Manahan Nababan (50), Jumat (1/3/2013).
Kerusakan jalan itu ungkap Manahan, sudah disampaikan berulangkali kepada pemerintah, bahkan juga sudah berulangkali di ekpos oleh media massa. Namun, hal tersebut belum mendapatkan tanggapan serius dari pemerintah.
“Kami berharap, kerusakan jalan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah atau instansi terkait, sebab warga sudah cukup sering terjatuh dan mengalami luka-luka terutama di malam hari,” tukasnya.
Warga menduga, kerusakan jalan diakibatkan lalu lintas truk-truk sarat muatan seperti truk tangki bermuatan air, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan materil (Batu, Kerikil dan tanah). Sementara kualitas badan jalan sangat rendah disamping kondisi tanah yang masih labil.
Berdasarkan pantauan di lapangan, badan jalan yang berlokasi di kawasan perbukitan itu terlihat hancur dan berlumpur. Sesekali terlihat juga mobil tangki minyak bertuliskan PT Pertamina yang tidak diketahui kemana tujuannya melintasi badan jalan setiap hari.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Sibolga, Thamrin Hutagalung yang ditanya sebelumnya juga mengaku prihatin melihat kondisi jalan yang diperbaiki sebelum dirinya menjabat sebagai Kadis PUD Kota Sibolga.
Dia menjelaskan, pihaknya pada tahun anggaran (TA) 2013 ini belum memiliki program perbaikan kesana, hal tersebut diakibatkan oleh sesuatu hal terutama kondisi tanah di wilayah itu yang masih labil.
“Kita belum memiliki program perbaikan kesana, tapi kita lihat saja, ya,” tandasnya.
Sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga melalui instansi tertentu.
Menurut warga setempat, sudah banyak juga pengguna jalan yang mengalami kecelakaan ketika melintasi jalan tersebut.
“Kerusakan jalan ini sudah terjadi bertahun-tahun lamanya dan belum pernah mendapat perbaikan secara permanen dari Pemerintah. Meskipun pernah ditambal sekitar beberapa bulan lalu, namun kondisinya saat ini makin parah dan membuat warga kesulitan melintasinya,” kata warga setempat, Manahan Nababan (50), Jumat (1/3/2013).
Kerusakan jalan itu ungkap Manahan, sudah disampaikan berulangkali kepada pemerintah, bahkan juga sudah berulangkali di ekpos oleh media massa. Namun, hal tersebut belum mendapatkan tanggapan serius dari pemerintah.
“Kami berharap, kerusakan jalan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah atau instansi terkait, sebab warga sudah cukup sering terjatuh dan mengalami luka-luka terutama di malam hari,” tukasnya.
Warga menduga, kerusakan jalan diakibatkan lalu lintas truk-truk sarat muatan seperti truk tangki bermuatan air, Bahan Bakar Minyak (BBM) dan materil (Batu, Kerikil dan tanah). Sementara kualitas badan jalan sangat rendah disamping kondisi tanah yang masih labil.
Berdasarkan pantauan di lapangan, badan jalan yang berlokasi di kawasan perbukitan itu terlihat hancur dan berlumpur. Sesekali terlihat juga mobil tangki minyak bertuliskan PT Pertamina yang tidak diketahui kemana tujuannya melintasi badan jalan setiap hari.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum Daerah (PUD) Sibolga, Thamrin Hutagalung yang ditanya sebelumnya juga mengaku prihatin melihat kondisi jalan yang diperbaiki sebelum dirinya menjabat sebagai Kadis PUD Kota Sibolga.
Dia menjelaskan, pihaknya pada tahun anggaran (TA) 2013 ini belum memiliki program perbaikan kesana, hal tersebut diakibatkan oleh sesuatu hal terutama kondisi tanah di wilayah itu yang masih labil.
“Kita belum memiliki program perbaikan kesana, tapi kita lihat saja, ya,” tandasnya.
(rsa)