Kepsek SMAN 4: Kami tak tahu kabar siswa kami
A
A
A
Sindonews.com - Kasus kecelakaan yang menimpa para pelajar Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Jalan Umum Alternatif Pematangsiantar-Parapapat kilometer 1,5 diketahui hendak akan melakukan latihan di perkemahan Balai Diklat Kehutanan Pondok Bulu, Kecamatan Dolok Panribuan.
Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pematangsiantar, Helmi, ada sekira 20 siswa-nya yang mengikuti perkemahan Paskibraka se-Kota Pamatangsiantar. Namun, dirinya belum mengetahui berapa siswa-nya yang meninggal dan selamat.
“Ada 20 siswa saya yang ikut perkemahan Paskibraka se Kota Pematangsiantar, namun belum tahu berapa yang selamat dan yang meninggal,” jelas Helmi di instalasi jenazah RSUD Djasemen Saragih Pematangsiantar, Kamis (28/2/2013), malam.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini banyak para orang tua pelajar maupun dari sejumlah sekolah yang terus mendatangi RSUD Djasemen Saragih Pematangsiantar untuk mengetahui nasib anak-anaknya yang ikut kegiatan perkemahan Paskibraka tersebut.
Sebelumnya enam pelajar dan satu sopir bus tewas, serta 18 lainnya luka berat dan ringan setelah bus yang membawa rombongan pelajar anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kota Pematangsiantar, masuk jurang di Jalan Umum Alternatif Pematangsiantar-Parapapat kilometer 1,5.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pukul 20.00 WIB, korban yang tewas baru dapat dipastikan tujuh orang. Enam merupakan pelajar, dan satu pengemudi bus atas nama Humisar Marpaung (48), warga Jalan Tentram Ujung, Kelurahan Sukadame Pematangsiantar.
Korban yang tewas dan identitasnya diketahui dari papan nama yang tertulis di seragam adalah Gustiany Anggraini, Anisa Rosa, Jumaidah, Nabila seluruhnya pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar, dan Masnaria Panggabean, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar.
Seorang pelajar wanita yang juga tewas belum diketahui identitasnya karena tidak menggunakan papan nama di seragamnya.
Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Pematangsiantar, Helmi, ada sekira 20 siswa-nya yang mengikuti perkemahan Paskibraka se-Kota Pamatangsiantar. Namun, dirinya belum mengetahui berapa siswa-nya yang meninggal dan selamat.
“Ada 20 siswa saya yang ikut perkemahan Paskibraka se Kota Pematangsiantar, namun belum tahu berapa yang selamat dan yang meninggal,” jelas Helmi di instalasi jenazah RSUD Djasemen Saragih Pematangsiantar, Kamis (28/2/2013), malam.
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat ini banyak para orang tua pelajar maupun dari sejumlah sekolah yang terus mendatangi RSUD Djasemen Saragih Pematangsiantar untuk mengetahui nasib anak-anaknya yang ikut kegiatan perkemahan Paskibraka tersebut.
Sebelumnya enam pelajar dan satu sopir bus tewas, serta 18 lainnya luka berat dan ringan setelah bus yang membawa rombongan pelajar anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kota Pematangsiantar, masuk jurang di Jalan Umum Alternatif Pematangsiantar-Parapapat kilometer 1,5.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun pukul 20.00 WIB, korban yang tewas baru dapat dipastikan tujuh orang. Enam merupakan pelajar, dan satu pengemudi bus atas nama Humisar Marpaung (48), warga Jalan Tentram Ujung, Kelurahan Sukadame Pematangsiantar.
Korban yang tewas dan identitasnya diketahui dari papan nama yang tertulis di seragam adalah Gustiany Anggraini, Anisa Rosa, Jumaidah, Nabila seluruhnya pelajar SMA Negeri 4 Pematangsiantar, dan Masnaria Panggabean, pelajar SMA Negeri 1 Pematangsiantar.
Seorang pelajar wanita yang juga tewas belum diketahui identitasnya karena tidak menggunakan papan nama di seragamnya.
(rsa)