Wuss... waspadai angin kencang di Bandung
A
A
A
Sindonews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi, dalam beberapa hari kedepan angin kencvang akan terus melanda Bandung dan sekitarnya.
Peneliti BMKG Bandung Iid Muhtadin mengatakan, tiga hari terakhir angin kencang meniup Bandung. Bahkan, situasi ini akan ditemui hingga akhir pekan akibat tiupan dari perairan bagian selatan Jawa Barat.
"Pusat ‘low pressure’ berada di bagian selatan Jabar, dengan kondisi di lapisan 3.000 kaki tiupan angin berkisar pada kecepatan 30 knot,” papar Iid saat ditemui di Stasiun Geofisika Klas I BMKG Bandung, Jalan Cemara, Kamis (28/2/2013).
Kencangnya angin, kata Iid, disebabkan juga dengan adanya Badai Rusty atau badai tropical cyclone di Samudra Hindia. Di daerah tersebut banyak sekali awan-awan berpotensi hujan, dan meniupkan angin kencang ke utara.
Tiupan angin cukup kencang ini telah mencapai puncaknya pada Minggu 24 Februari lalu.
Menurut pengamatan BMKG, tiupan angin tercepat lima hari lalu berada di kecepatan 21 knot atau 40 km/jam.
“Hingga 25 Februari 2013 jam 2 siang, kecepatan angin berkisar di 10-20 knot. Dan hari ini 15 knot atau 28 km/jam,” katanya.
Naik turunnya angin, tidak dapat diprediksi karena di samping konstruksi setiap kota berbeda, angin juga bertiup tidak kontinu.
“Tidak dapat diprediksi, faktor-faktor tertentu mempengaruhi, seperti hari ini cerah, kemarin gelap, besoknya berubah lagi. Angin pun bertiup ada diamnya,” kata dia.
Meski cuaca belum melampaui batas ekstrim, tetapi masyarakat diminta tetap waspada. Bahkan BMKG pun telah meminta agar Dinas Pertamanan dan Pemakaman memperhatikan kondisi batang pohon terkini, agar tidak tumbang tertiup angin.
Peneliti BMKG Bandung Iid Muhtadin mengatakan, tiga hari terakhir angin kencang meniup Bandung. Bahkan, situasi ini akan ditemui hingga akhir pekan akibat tiupan dari perairan bagian selatan Jawa Barat.
"Pusat ‘low pressure’ berada di bagian selatan Jabar, dengan kondisi di lapisan 3.000 kaki tiupan angin berkisar pada kecepatan 30 knot,” papar Iid saat ditemui di Stasiun Geofisika Klas I BMKG Bandung, Jalan Cemara, Kamis (28/2/2013).
Kencangnya angin, kata Iid, disebabkan juga dengan adanya Badai Rusty atau badai tropical cyclone di Samudra Hindia. Di daerah tersebut banyak sekali awan-awan berpotensi hujan, dan meniupkan angin kencang ke utara.
Tiupan angin cukup kencang ini telah mencapai puncaknya pada Minggu 24 Februari lalu.
Menurut pengamatan BMKG, tiupan angin tercepat lima hari lalu berada di kecepatan 21 knot atau 40 km/jam.
“Hingga 25 Februari 2013 jam 2 siang, kecepatan angin berkisar di 10-20 knot. Dan hari ini 15 knot atau 28 km/jam,” katanya.
Naik turunnya angin, tidak dapat diprediksi karena di samping konstruksi setiap kota berbeda, angin juga bertiup tidak kontinu.
“Tidak dapat diprediksi, faktor-faktor tertentu mempengaruhi, seperti hari ini cerah, kemarin gelap, besoknya berubah lagi. Angin pun bertiup ada diamnya,” kata dia.
Meski cuaca belum melampaui batas ekstrim, tetapi masyarakat diminta tetap waspada. Bahkan BMKG pun telah meminta agar Dinas Pertamanan dan Pemakaman memperhatikan kondisi batang pohon terkini, agar tidak tumbang tertiup angin.
(ysw)