Pasangan Adem Menang di 8 Kecamatan Bekasi Kota
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar (Adem) meraup suara dominan, di delapan kecamatan yang ada di Kota Bekasi. Pasangan nomor urut empat, dalam pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 ini, hanya kalah di empat kecamatan lainnya dari pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten).
Hasil real count yang dilakukan Tim Sukses Adem menunjukkan, pasangan itu mengantongi 37,4 persen suara, atau jauh dari target yang diharapkan oleh Tim Sukses yaitu 60 persen. Meski tidak memenuhi target, pasangan ini lebih unggul dibanding empat pasangan kandidat lainnya.
“Tidak tercapatinya target itu merupakan bagian dari evaluasi yang akan kami lakukan. Target itu amanah dari tim kampanye provinsi saat pelatihan dan pembekalan di Bandung,” ungkap Ketua Tim Sukses Adem, Heri Koswara kepada Sindonews.com, Senin (25/2/2013).
Menurut Heri Koswara, pasangan Adem memperoleh suara terbanyak di Kecamatan Pondokgede, Jatiasih, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Pondok Melati, Bekasi Timur, Jatisampurna.
Pasangan ini kalah suara di Kecamatan Medansatria, Mustikajaya, Rawalumbu, dan Bantargebang.
“Bahkan di Kecamatan Pondokgede perolehan suara pasangan Adem rata-rata di atas 40 persen di setiap kelurahan. Perolehan suara tertinggi ada di Kelurahan Jatimekar 48,5 persen, dan Jatiwaringin 45,82 persen. Perolehan terendah di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna 22,44 persen,” imbuh Choiruman J Putro, Ketua DPD PKS Kota Bekasi.
Menurut Choiruman, data tersebut diperoleh dari dokumen C-1 (hasil rekapitulasi di tingkat KPPS) di 3.563 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Semula, jumlah TPS se-Kota Bekasi sejumlah 3.567.
Namun empat TPS keliling yang disediakan ternyata tidak jadi difungsikan. Dari 11 TPS keliling yang difungsikan, pasangan Adem juga memperoleh suara terbanyak.
Choiruman mengakui, hingga sepekan sebelum pencoblosan, hasil survei internal PKS menunjukkan, pasangan Dedi Yusuf Macan Efendi-Lex Laksamana Zainal Lan (Delman) masih menjadi pesaing yang kuat. Namun realitanya, pasangan Delman justru kalah suara dari pasangan Paten.
“Kami nilai itu bukan lantaran performa PDIP atau pun figur Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, tapi karena kekecewaan publik terhadap partai pengusung pasangan Delman. Kami juga cukup diuntungkan dengan prahara di Partai Demokrat. Ini ibarat kemenangan di tengah badai,” kata Choiruman.
Hasil real count yang dilakukan Tim Sukses Adem menunjukkan, pasangan itu mengantongi 37,4 persen suara, atau jauh dari target yang diharapkan oleh Tim Sukses yaitu 60 persen. Meski tidak memenuhi target, pasangan ini lebih unggul dibanding empat pasangan kandidat lainnya.
“Tidak tercapatinya target itu merupakan bagian dari evaluasi yang akan kami lakukan. Target itu amanah dari tim kampanye provinsi saat pelatihan dan pembekalan di Bandung,” ungkap Ketua Tim Sukses Adem, Heri Koswara kepada Sindonews.com, Senin (25/2/2013).
Menurut Heri Koswara, pasangan Adem memperoleh suara terbanyak di Kecamatan Pondokgede, Jatiasih, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Pondok Melati, Bekasi Timur, Jatisampurna.
Pasangan ini kalah suara di Kecamatan Medansatria, Mustikajaya, Rawalumbu, dan Bantargebang.
“Bahkan di Kecamatan Pondokgede perolehan suara pasangan Adem rata-rata di atas 40 persen di setiap kelurahan. Perolehan suara tertinggi ada di Kelurahan Jatimekar 48,5 persen, dan Jatiwaringin 45,82 persen. Perolehan terendah di Kelurahan Jatirangga, Jatisampurna 22,44 persen,” imbuh Choiruman J Putro, Ketua DPD PKS Kota Bekasi.
Menurut Choiruman, data tersebut diperoleh dari dokumen C-1 (hasil rekapitulasi di tingkat KPPS) di 3.563 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Semula, jumlah TPS se-Kota Bekasi sejumlah 3.567.
Namun empat TPS keliling yang disediakan ternyata tidak jadi difungsikan. Dari 11 TPS keliling yang difungsikan, pasangan Adem juga memperoleh suara terbanyak.
Choiruman mengakui, hingga sepekan sebelum pencoblosan, hasil survei internal PKS menunjukkan, pasangan Dedi Yusuf Macan Efendi-Lex Laksamana Zainal Lan (Delman) masih menjadi pesaing yang kuat. Namun realitanya, pasangan Delman justru kalah suara dari pasangan Paten.
“Kami nilai itu bukan lantaran performa PDIP atau pun figur Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, tapi karena kekecewaan publik terhadap partai pengusung pasangan Delman. Kami juga cukup diuntungkan dengan prahara di Partai Demokrat. Ini ibarat kemenangan di tengah badai,” kata Choiruman.
(stb)