Jembatan ini bikin warga was-was kalau lewat
A
A
A
Sindonews.com - Jembatan Marogo yang terletak di Poros Padang Mawale yang menghubungkan antara Desa Poda, Kecamatan Tu'bi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), tidak diperhatikan pemerintah.
"Sewaktu-waktu, jembatan ini bisa memakan korban karena sangat tidak layak dilintasi kendaraan roda empat atau roda dua," ujar Rahim, salah seorang warga Tutar, Minggu (24/2/2013).
Kata dia, kondisi jembatan yang hanya terbuat dari kayu batang kelapa tersebut sudah lama. Namun, tidak ada perhatian dari pemerintah untuk dilakukan perbaikan.
Apalagi di musim hujan seperti saat ini, lanjut Rahim, kayu jembatan serta tiang penyangga jembatan dari kayu yang digunakan tidak akan mungkin bisa bertanan.
Beberapa kali, jembatan itu mengalami kerusakan, namun warga yang memperbaiki dengan cara mengikat setiap lembar papan dengan kayu balok yang menyangga.
Padahal, jalan tersebut merupakan satu satunya akses untuk bisa dilalui kendaraan baik ke Tutar maupun ke Polewali. Belum lagi kondisi jalan di daerah tersebut yang cukup parah kerusakannya.
"Kita berharap pemerintah bisa segera merespon kondisi jalan yang rusak. Terutama pada jembatan yang kondisinya sangat parah itun"pinta Rahim.
Pantauan SINDO, jembatan Marogo yang menghubungkan Desa Poda cukup parah. Lebar jembatan hanya sekira 2,5 meter tanpa ada pengaman di kanan-kiri.
Lantai jembatan hanya berupa potongan batang pohon kelapa yang disusun berjajar. Tiap papan yang dijejer sama sekali tidak dipaku atau hanya diletakan begitu saja. Salah sedikit, kendaraan bisa terpelosok ke dalam sungai sedalam lima meter.
"Sewaktu-waktu, jembatan ini bisa memakan korban karena sangat tidak layak dilintasi kendaraan roda empat atau roda dua," ujar Rahim, salah seorang warga Tutar, Minggu (24/2/2013).
Kata dia, kondisi jembatan yang hanya terbuat dari kayu batang kelapa tersebut sudah lama. Namun, tidak ada perhatian dari pemerintah untuk dilakukan perbaikan.
Apalagi di musim hujan seperti saat ini, lanjut Rahim, kayu jembatan serta tiang penyangga jembatan dari kayu yang digunakan tidak akan mungkin bisa bertanan.
Beberapa kali, jembatan itu mengalami kerusakan, namun warga yang memperbaiki dengan cara mengikat setiap lembar papan dengan kayu balok yang menyangga.
Padahal, jalan tersebut merupakan satu satunya akses untuk bisa dilalui kendaraan baik ke Tutar maupun ke Polewali. Belum lagi kondisi jalan di daerah tersebut yang cukup parah kerusakannya.
"Kita berharap pemerintah bisa segera merespon kondisi jalan yang rusak. Terutama pada jembatan yang kondisinya sangat parah itun"pinta Rahim.
Pantauan SINDO, jembatan Marogo yang menghubungkan Desa Poda cukup parah. Lebar jembatan hanya sekira 2,5 meter tanpa ada pengaman di kanan-kiri.
Lantai jembatan hanya berupa potongan batang pohon kelapa yang disusun berjajar. Tiap papan yang dijejer sama sekali tidak dipaku atau hanya diletakan begitu saja. Salah sedikit, kendaraan bisa terpelosok ke dalam sungai sedalam lima meter.
(ysw)