FPI : tak ada perjanjian dengan Aher, hanya silaturahmi
A
A
A
Sindonews.com - Front Pembela Islam (FPI) membantah, adanya perjanjian tertulis dengan calon gubernur incumbent Jawa Barat Ahmad Heryawan. FPI mengaku hanya pernah bertemu dengan Aher sebatas silaturahmi.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Sekjen DPP FPI Djafa'r Sodiqh. Menurutnya, seluruh simpatisan memang satu komando mendukung Aher, karena memang kinerjanya selama memimpin Jawa Barat cukup baik.
"Kalau bicara mendukung sih, simpatisan mendukung, ada pertemuan ya sekedar silaturahmi, ngobrol-ngobrol biasa kekeluargaan, selama ini Aher bagus memimpin Jabar, silahkan saja maju kembali," tegasnya, Jumat (22/02/2013).
Ia menegaskan, agar Jawa Barat bebas dari maksiat terutama jangan sampai melegalkan minuman keras (miras). Ia juga menegaskan agar SK pelarangan Ahmadiyah terus ditegakkan.
"Kalau itu keinginan, bukan hanya FPI, semua umat islam juga ingin agar tak legalkan miras, awasi Ahmadiyah. Soal syariat islam juga itu sih keinginan umat islam, kan sesuai Undang - Undang pasal 29 UUD 1945, jadi tak ada perjanjian, hanya silaturahmi dan ngomong - ngomong biasa dengan Aher," tegasnya.
Sebelumnya, Tim sukses Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar membantah adanya kesepakatan antara FPI dengan Ahmad Heryawan, terutama kaitannya dengan pemberlakuan syariat Islam di Jawa Barat bila pasangan no. 4 tersebut menang pada Pilkada Minggu, 24 Februari mendatang.
"Saya baru saja berkomunikasi dengan Kang Aher, dan beliau menyatakan tidak benar ada kesepakatan semacam itu," kata Direktur Media Center Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Hersubeno Arief.
Hersubeno mengaku pada Kamis, 21 Februari kemarin pengurus FPI Jawa Barat bersilaturahim dengan Kang Aher. Dalam kapasitasnya sebagai Gubernur, Kang Aher menyambut baik silaturahim tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, FPI meminta Kang Aher untuk mengikis korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Jabar.
Kedua persoalan tersebut memang telah menjadi perhatian dan fokus utama Kang Aher selama menjabat sebagai gubernur (2008-2013), dan akan lebih ditingkatkan lagi bila Kang Aher terpilih kembali.
Hal itu ditegaskan oleh Wakil Sekjen DPP FPI Djafa'r Sodiqh. Menurutnya, seluruh simpatisan memang satu komando mendukung Aher, karena memang kinerjanya selama memimpin Jawa Barat cukup baik.
"Kalau bicara mendukung sih, simpatisan mendukung, ada pertemuan ya sekedar silaturahmi, ngobrol-ngobrol biasa kekeluargaan, selama ini Aher bagus memimpin Jabar, silahkan saja maju kembali," tegasnya, Jumat (22/02/2013).
Ia menegaskan, agar Jawa Barat bebas dari maksiat terutama jangan sampai melegalkan minuman keras (miras). Ia juga menegaskan agar SK pelarangan Ahmadiyah terus ditegakkan.
"Kalau itu keinginan, bukan hanya FPI, semua umat islam juga ingin agar tak legalkan miras, awasi Ahmadiyah. Soal syariat islam juga itu sih keinginan umat islam, kan sesuai Undang - Undang pasal 29 UUD 1945, jadi tak ada perjanjian, hanya silaturahmi dan ngomong - ngomong biasa dengan Aher," tegasnya.
Sebelumnya, Tim sukses Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar membantah adanya kesepakatan antara FPI dengan Ahmad Heryawan, terutama kaitannya dengan pemberlakuan syariat Islam di Jawa Barat bila pasangan no. 4 tersebut menang pada Pilkada Minggu, 24 Februari mendatang.
"Saya baru saja berkomunikasi dengan Kang Aher, dan beliau menyatakan tidak benar ada kesepakatan semacam itu," kata Direktur Media Center Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, Hersubeno Arief.
Hersubeno mengaku pada Kamis, 21 Februari kemarin pengurus FPI Jawa Barat bersilaturahim dengan Kang Aher. Dalam kapasitasnya sebagai Gubernur, Kang Aher menyambut baik silaturahim tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, FPI meminta Kang Aher untuk mengikis korupsi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Jabar.
Kedua persoalan tersebut memang telah menjadi perhatian dan fokus utama Kang Aher selama menjabat sebagai gubernur (2008-2013), dan akan lebih ditingkatkan lagi bila Kang Aher terpilih kembali.
(stb)