Banjir, persiapan UN terganggu
A
A
A
Sindonews.com - Banjir besar yang terjadi di Kabupaten Musi Banyuasin membuat sejumlah sekolah diliburkan. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena mengganggu persiapan Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan tidak lama lagi.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muba, Yusuf Amilin mengaku khawatir dampak banjir menganggu proses belajar siswa.
“Akibat banjir ini banyak sekolah yang terendam dan masuk keruang kelas. Sehingga banyak sekolah terpaksa harus diliburkan sementara,” ungkap Yusuf di Sekayu, Selasa (19/2/2013).
Dia menuturkan, kalau banjir ini berlangsung cukup lama, maka akan mengganggu konsentrasi siswa dan guru. Siswa kurang menyerap materi yang disampaikan gurunya.
"Pada bulan April seluruh siswa akan melaksanakan UN. Namun sebelumnya kan perlu persiapan,” tandasnya.
Untuk itu, Disdik menginstruksikan kepada seluruh sekolah yang terkena banjir hingga siswanya diliburkan, untuk diberikan tugas kepada siswanya pekerjaan rumah (PR).
"Siswa dikasih PR dan diberikan tugas PR selama liburan,” ungkap Yusuf.
Pihaknya juga mengambil kebijakan kepada sekolah yang kebanjiran untuk mengalihkan proses belajar mengajar ke sekolah lain yang tidak kebanjiran.
"Untuk jam belajarnya bisa diatur, yang penting tidak mengganggu proses belajar siswa di sekolah tersebut," katanya.
Sementara dari hasil pemantauan dan laporan dari pihak sekolah, ada beberapa sekolah di masing-masing kecamatan yang terendam air akibat kebanjiran, seperti dikawasan Kecamatan Babat Toman, Lawang Wetan, Sanga Desa, Lais dan Sekayu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Muba, Yusuf Amilin mengaku khawatir dampak banjir menganggu proses belajar siswa.
“Akibat banjir ini banyak sekolah yang terendam dan masuk keruang kelas. Sehingga banyak sekolah terpaksa harus diliburkan sementara,” ungkap Yusuf di Sekayu, Selasa (19/2/2013).
Dia menuturkan, kalau banjir ini berlangsung cukup lama, maka akan mengganggu konsentrasi siswa dan guru. Siswa kurang menyerap materi yang disampaikan gurunya.
"Pada bulan April seluruh siswa akan melaksanakan UN. Namun sebelumnya kan perlu persiapan,” tandasnya.
Untuk itu, Disdik menginstruksikan kepada seluruh sekolah yang terkena banjir hingga siswanya diliburkan, untuk diberikan tugas kepada siswanya pekerjaan rumah (PR).
"Siswa dikasih PR dan diberikan tugas PR selama liburan,” ungkap Yusuf.
Pihaknya juga mengambil kebijakan kepada sekolah yang kebanjiran untuk mengalihkan proses belajar mengajar ke sekolah lain yang tidak kebanjiran.
"Untuk jam belajarnya bisa diatur, yang penting tidak mengganggu proses belajar siswa di sekolah tersebut," katanya.
Sementara dari hasil pemantauan dan laporan dari pihak sekolah, ada beberapa sekolah di masing-masing kecamatan yang terendam air akibat kebanjiran, seperti dikawasan Kecamatan Babat Toman, Lawang Wetan, Sanga Desa, Lais dan Sekayu.
(ysw)