Wartawan ditodong pistol, polisi terkesan cuek
A
A
A
Sindonews.com - Laporan wartawan di Sumatera Barat yang ditodong senjata api terkesan diabaikan oleh Kepolisian Daerah Sumatera barat (Polda Sumbar). Buktinya sejak dilaporkan Kamis 14 Februari 2013 lalu, hingga kini belum juga ditangani.
Hal ini terungkap saat Lembaga Bantuan hukum (LBH) Pers Padang mengecek langsung ke Mapolda Sumbar. Sayangnya, Direktur LBH Pers Padang, Rony Syahputra harus kecewa dengan kinerja polisi.
“Kasus penodongan wartawan ini telah dilaporkan pada Kamis lalu, setidaknya hari Jumat sudah ada tindak lanjutannya, namun sampai hari ini kasus ini belum ada perkembangan,” ujarnya di Mapolda Sumbar, Senin (18/2/2013).
Dengan kondisi seperti ini, ini memberikan peluang pelaku yang diduga aparat kepolisian ini melarikan diri.
“Tadi kita sudah mendapat laporan kalau polisi sudah mengantongi nama pelakunya,” kata Rony yang mendampingi kasus pendongan kepada wartawan Padang TV Andri Syahputra.
Andri menuturkan, penodongan terjadi saat Satpol PP Padang menjaring seorang gadis yang diduga sebagai PSK. Kemudian ada dua orang yang mengaku orang tua si gadis ingin membawanya.
Saat diangkut dengan mobil petugas, dua orang itu menodongkan senjata api ke badan Andri.
"Pelatuk sempat ditarik dua kali, untung tidak ada pelurunya. Kalau ada saya mungkin sudah tewas karena ditembak dari jarak dekat," terangnya.
Karena ini tindakan mengancam, pada malam itu juga wartawan melaporkan ke Polda Sumbar.
Sementara Kabag Bin Opsnal, Polda Sumbar, AKBP Untung S mengatakan laporan ini sore nanti akan dilimpahkan ke Polresta Padang untuk ditindaklanjuti, dan surat pelimpahan ini sudah ada tinggal ditandatangani Direskrim Polda Sumbar.
“Paling lambat besok kasus ini ditindak lanjuti di Polresta Padang,” katanya saat LBH Pers dan beberapa wartawan mendatangi Direskrim Polda Sumbar.
Ia juga mengaku, pelaku penodong wartawan ini sudah diketahui pihak kepolisian.
"Diduga ini anggota polisi, tapi saya tidak bisa menyebut identitasnya dulu, biar kami yang tangani," katanya.
Hal ini terungkap saat Lembaga Bantuan hukum (LBH) Pers Padang mengecek langsung ke Mapolda Sumbar. Sayangnya, Direktur LBH Pers Padang, Rony Syahputra harus kecewa dengan kinerja polisi.
“Kasus penodongan wartawan ini telah dilaporkan pada Kamis lalu, setidaknya hari Jumat sudah ada tindak lanjutannya, namun sampai hari ini kasus ini belum ada perkembangan,” ujarnya di Mapolda Sumbar, Senin (18/2/2013).
Dengan kondisi seperti ini, ini memberikan peluang pelaku yang diduga aparat kepolisian ini melarikan diri.
“Tadi kita sudah mendapat laporan kalau polisi sudah mengantongi nama pelakunya,” kata Rony yang mendampingi kasus pendongan kepada wartawan Padang TV Andri Syahputra.
Andri menuturkan, penodongan terjadi saat Satpol PP Padang menjaring seorang gadis yang diduga sebagai PSK. Kemudian ada dua orang yang mengaku orang tua si gadis ingin membawanya.
Saat diangkut dengan mobil petugas, dua orang itu menodongkan senjata api ke badan Andri.
"Pelatuk sempat ditarik dua kali, untung tidak ada pelurunya. Kalau ada saya mungkin sudah tewas karena ditembak dari jarak dekat," terangnya.
Karena ini tindakan mengancam, pada malam itu juga wartawan melaporkan ke Polda Sumbar.
Sementara Kabag Bin Opsnal, Polda Sumbar, AKBP Untung S mengatakan laporan ini sore nanti akan dilimpahkan ke Polresta Padang untuk ditindaklanjuti, dan surat pelimpahan ini sudah ada tinggal ditandatangani Direskrim Polda Sumbar.
“Paling lambat besok kasus ini ditindak lanjuti di Polresta Padang,” katanya saat LBH Pers dan beberapa wartawan mendatangi Direskrim Polda Sumbar.
Ia juga mengaku, pelaku penodong wartawan ini sudah diketahui pihak kepolisian.
"Diduga ini anggota polisi, tapi saya tidak bisa menyebut identitasnya dulu, biar kami yang tangani," katanya.
(ysw)