Belalang merah serang petani
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah petani mengeluhkan banyaknya hama belalang berwarna merah yang mulai menggerogoti tanaman padi mereka di daerah persawahan Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Hama belalang merah ini kalau menyerang, semua padi akan berwarna merah dan selanjutnya akan kering dan rusak. Tahun 2012 lalu juga seperti ini, sehingga kami takut, tahun ini juga pasti sama dan pasti akan gagal panen,” kata Simon salah seorang warga Ponu kepada wartawan, di NTT, Kamis (14/02/2013).
Belum diketahui berapa jumlah lahan padi yang sudah dimakan hama belalang merah ini, namun sejumlah petani di daerah itu sudah mulai kuatir akan keberadaan hama tersebut.
Pasalnya, mereka melihat pengalaman tahun sebelumnya, di mana sawah garapan mereka juga diserang hama belalang hijau jenis Kumbara. Akibatnya, belasan hektar padi milik warga rusak dan tidak bisa dikonsumsi.
Camat Biboki, Anleu Yosep Kefi membenarkan hal itu. Namun pihaknya baru sebatas memantau serta menyiapkan upaya pengendalian, jika nanti hama belalang itu ternyata juga menyerang tanaman padi milik warga.
“Untuk sementara belalang itu berada di daerah persawahan, tetapi baru hinggap pada rerumputan dilokasi yang belum diolah oleh warga, namun untuk mengantisipasi itu, pihak kecamatan tetap berkoordinasi untuk memantau dan bersiaga melakukan upaya pengendalian,” ungkapnya.
Dia mengakui, belalang itu ada sejak awal musim hujan, namun dirinya memastikan belum ada warga yang melapor ke kecamatan. Sementara, terkait kerugian yang dialami petani akibat serangan hama ini, belum di data secara detail.
“Hama belalang merah ini kalau menyerang, semua padi akan berwarna merah dan selanjutnya akan kering dan rusak. Tahun 2012 lalu juga seperti ini, sehingga kami takut, tahun ini juga pasti sama dan pasti akan gagal panen,” kata Simon salah seorang warga Ponu kepada wartawan, di NTT, Kamis (14/02/2013).
Belum diketahui berapa jumlah lahan padi yang sudah dimakan hama belalang merah ini, namun sejumlah petani di daerah itu sudah mulai kuatir akan keberadaan hama tersebut.
Pasalnya, mereka melihat pengalaman tahun sebelumnya, di mana sawah garapan mereka juga diserang hama belalang hijau jenis Kumbara. Akibatnya, belasan hektar padi milik warga rusak dan tidak bisa dikonsumsi.
Camat Biboki, Anleu Yosep Kefi membenarkan hal itu. Namun pihaknya baru sebatas memantau serta menyiapkan upaya pengendalian, jika nanti hama belalang itu ternyata juga menyerang tanaman padi milik warga.
“Untuk sementara belalang itu berada di daerah persawahan, tetapi baru hinggap pada rerumputan dilokasi yang belum diolah oleh warga, namun untuk mengantisipasi itu, pihak kecamatan tetap berkoordinasi untuk memantau dan bersiaga melakukan upaya pengendalian,” ungkapnya.
Dia mengakui, belalang itu ada sejak awal musim hujan, namun dirinya memastikan belum ada warga yang melapor ke kecamatan. Sementara, terkait kerugian yang dialami petani akibat serangan hama ini, belum di data secara detail.
(maf)