IJO sesalkan pernyataan Khofifah

Jum'at, 08 Februari 2013 - 21:36 WIB
IJO sesalkan pernyataan Khofifah
IJO sesalkan pernyataan Khofifah
A A A
Sindonews.com - Pernyataan Kandidat Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah yang menuding bahwa awak media menjadi biang panasnya suhu politik di Jawa Timur disesalkan oleh Ikatan Journalis Online (IJO). Sebab, wartawan sebagai pilar demokrasi bukan penyebab panasnya suhu politik.

"Kami menyayangkan keluarnya pernyataan tersebut. Terlebih lagi dari seorang yang punya nama besar seperti Khofifah Indar Parawansah," kata Ketua IJO Achmad Ali, Jumat (8/2/2013).

Jika disebut wartawan yang 'ngompor-ngompori' situasi politik Jawa Timur hingga memanas tidak benar. Menurutnya, wartawan tidak seperti itu. Melainkan berbicara fakta yang ada di Jawa Timur saat ini.

"Kalau memang menjelang Pilgub situasi memanasa tidak perlu menuding wartawan sebagai penyebabnya," tandas Ali yang juga redaktur di salah satu media online ini.

Dalam bekerja, seorang jurnalis atau wartawan dibekali dengan kode etik dan juga bekerja sesuai dengan undang-undang nomer 40 tahun 1999 tentang pers.

Menurutnya, pemberitaan yang dilakukan oleh Wartawan menjadikan dinamika demokrasi yang terjadi di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Sehingga tidak bisa dianggap memanas-manasi situasi politik.

"Tentunya wartawan tidak boleh semena-mena menulis tanpa berdasarkan data dan fakta. Intinya kami menyayangkan pernyataan itu. Terlebih lagi saat ini menjelang peringatan Hari Pers Nasional," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Khofifah Indar Parawansah usai mengisi acara seminar Nasional Swasembada Daging Sapi 2014 di Surabaya menyebut atmosfer politik di Jatim sedang memanas menjelang pilgub pada Agustus 2013 karena awak media.

Dia membandingkan, KPU Provinsi Jateng yang lebih dulu membuka pendaftaran peserta pilgub pada 19 Februari 2013, belum ada gembar-gembor siapa pasangan calon yang akan maju. Sementara di Jatim, tahapan baru akan berlangsung pada Mei 2013, namun kondisi politiknya sudah terasa panas.

"Jawa Timur itu (tahapannya) Mei, tapi ribut terus. Ini kan politisasinya dahsyat. Anda semua ikut manas-manasi dan ngompori," kata Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama saat meladeni wawancara dengan wartawan."Di Jatim itu ibaratnya mandi airnya tidak usah dipanasi karena sudah panas sendiri," tambahnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5769 seconds (0.1#10.140)