Kakak-adik penderita folio hidup bergantung tetangga
A
A
A
Sindonews.com - Dua kakak beradik, Suryani (20) dan Suryanti (17) adalah penderita cacat folio yang hidup dalam satu rumah di dusun Matekko Desa Paccing Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Kedua bersaudara ini hidup bergantung dari kerabat dan tetangganya sejak kedua orang tuanya meninggalkannya 10 tahun lalu.
Kini, mereka tak kuasa menahan air mata setelah pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Sosial Kabupaten Bone turun memberikan bantuan makanan dan perlengkapan tidur, sekira pukul 16.30, Wita, Kamis (7/2/2013).
Kakak beradik dari pasangan orang tua Abdul Kadir dan Almarhumah Saniah ini hanya hanya dirawat oleh keluarga dan tetangganya sejak ditinggal orang tuanya.
Diketahui, sejak ibu penderita folio ini meninggal akibat sakit, tak lama sang ayah pun kawin dan tinggal di salah satu desa di Kecamatan Tellu Siattingnge yang berjarak dari rumah sekitar 20 kilometer. Dikabarkan, sejak saat itu pun, ayah kedua penderita folio ini jarang menampakkan dirinya menemui anaknya.
Dari pantauan SINDO, ciri-ciri fisik kedua penderita folio ini memperihatinkan, keduanya memiliki cacat fisik yang sama yakni kedua tangan dan lengannya mengecil.
Untuk makan pun, harus disuapi oleh adiknya yang juga mengalami cacat folio yang tangannya masih bisa berfungsi meski jari tangannya membengkok. Berdasarkan dari penuturan dari tetangganya, siang malam mereka hidup berdua di rumah panggung yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
"Posyandu yang sering memeriksa mereka juga tidak bisa berbuat banyak, awalnya kedua penderita folio ini mengalami gizi buruk, dan seiring waktu mereka tidak bisa disembuhkan," kata tetagganya, Rosma.
Selain kedua orang tua penderita folio ini yang kini tidak lagi bisa diharapkan untuk menjaganya, Tampa (60) neneknya yang kerap memantau kondisinya setiap hari juga tidak bisa berbuat banyak.
Dari lokasi rumahnya yang berjarak 50 meter dari rumah kedua penderita folio ini hanya memantaunya. Sesekali, mereka membawa makanan, kadang juga tidak ada. Dirinya juga mengakui saudara kedua penderita folio ini bernama Indah (11) bertubuh normal tinggal bersamanya dan sudah bersekolah di salah satu MTs di desa setempat.
Kepala Bidan Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bone, Amrullah Hasda ST, mengatakan sangat prihatin dengan kondisi kedua kakak beradik yang mengalami cacat folio.
"Di Bone tidak ada panti penyakit khusus merawat dia, tapi kami akan membina dan pantau untuk upaya menghidupi kebutuhannya," ujar Amrullah kepada sejumlah wartawan.
Kini, mereka tak kuasa menahan air mata setelah pemerintah Daerah (Pemda) melalui Dinas Sosial Kabupaten Bone turun memberikan bantuan makanan dan perlengkapan tidur, sekira pukul 16.30, Wita, Kamis (7/2/2013).
Kakak beradik dari pasangan orang tua Abdul Kadir dan Almarhumah Saniah ini hanya hanya dirawat oleh keluarga dan tetangganya sejak ditinggal orang tuanya.
Diketahui, sejak ibu penderita folio ini meninggal akibat sakit, tak lama sang ayah pun kawin dan tinggal di salah satu desa di Kecamatan Tellu Siattingnge yang berjarak dari rumah sekitar 20 kilometer. Dikabarkan, sejak saat itu pun, ayah kedua penderita folio ini jarang menampakkan dirinya menemui anaknya.
Dari pantauan SINDO, ciri-ciri fisik kedua penderita folio ini memperihatinkan, keduanya memiliki cacat fisik yang sama yakni kedua tangan dan lengannya mengecil.
Untuk makan pun, harus disuapi oleh adiknya yang juga mengalami cacat folio yang tangannya masih bisa berfungsi meski jari tangannya membengkok. Berdasarkan dari penuturan dari tetangganya, siang malam mereka hidup berdua di rumah panggung yang terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
"Posyandu yang sering memeriksa mereka juga tidak bisa berbuat banyak, awalnya kedua penderita folio ini mengalami gizi buruk, dan seiring waktu mereka tidak bisa disembuhkan," kata tetagganya, Rosma.
Selain kedua orang tua penderita folio ini yang kini tidak lagi bisa diharapkan untuk menjaganya, Tampa (60) neneknya yang kerap memantau kondisinya setiap hari juga tidak bisa berbuat banyak.
Dari lokasi rumahnya yang berjarak 50 meter dari rumah kedua penderita folio ini hanya memantaunya. Sesekali, mereka membawa makanan, kadang juga tidak ada. Dirinya juga mengakui saudara kedua penderita folio ini bernama Indah (11) bertubuh normal tinggal bersamanya dan sudah bersekolah di salah satu MTs di desa setempat.
Kepala Bidan Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bone, Amrullah Hasda ST, mengatakan sangat prihatin dengan kondisi kedua kakak beradik yang mengalami cacat folio.
"Di Bone tidak ada panti penyakit khusus merawat dia, tapi kami akan membina dan pantau untuk upaya menghidupi kebutuhannya," ujar Amrullah kepada sejumlah wartawan.
(ysw)