Cegah abrasi, Kulonprogo tanam mangrove
A
A
A
Sindonews.com - Untuk mencegah abrasi disekitar perairan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menanam 25 ribu bibit mangrove di Pedukuhan Pasir Kadilangu, Jangkaran, Temon.
Kegiatan ini juga melibatkan Dandim 0731 Kulonprogo Letkol Inf Tommy Siagian, beberapa pimpinan SKPD, Kelompok Kerja Mangrove Kulonprogo serta puluhan siswa SD dan SMK Kelautan Temon.
Ketua Pokja Mangrove Kulonprogo Supriyono mengatakan, dari kegiatan ini diharapkan wilayah Pasir Kadilangu tidak tergerus oleh air laut. Sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar seperti adanya kolam-kolam untuk budidaya udang.
"Kita menanam 25 ribu batang mangrove dari Yayasan Damar di Pasir Kadilanggu," kata Supriyono di Desa Jangkaran, Kamis (7/2/2013).
Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo menambahkan, penanaman mangrove merupakan semangat baru Kulonprogo untuk mempertahankan wilayah pantai dari abrasi.
"Kita bisa mencontoh bangsa lain seperti Belanda yang sangat proaktif untuk bisa melindungi pesisir pantai dari ancanam abrasi, karena luas negaranya yang relatif sempit. Bahkan kemudian mereka bisa ekspansi menambah daratan yang semula berupa lautan," katanya.
Supriyono menambahkan, sejak tahun 2003 hingga 2011, setidaknya 197.100 batang mangrove dari jenis Rhizopora dan Api-api telah ditanam, baik yang berasal dari Perguruan Tinggi, Pemerintah maupun Swasta.
Potensi pengembangan mangrove di Kulonprogo seluas 7,07 hektare, dengan rincian 5 hektare di Dusun Pasir Mendit, 1,5 hektare di Dusun Kadilangu, dan 0,57 hektare di Dusun Nglawang.
Kegiatan ini juga melibatkan Dandim 0731 Kulonprogo Letkol Inf Tommy Siagian, beberapa pimpinan SKPD, Kelompok Kerja Mangrove Kulonprogo serta puluhan siswa SD dan SMK Kelautan Temon.
Ketua Pokja Mangrove Kulonprogo Supriyono mengatakan, dari kegiatan ini diharapkan wilayah Pasir Kadilangu tidak tergerus oleh air laut. Sehingga lahan yang ada dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar seperti adanya kolam-kolam untuk budidaya udang.
"Kita menanam 25 ribu batang mangrove dari Yayasan Damar di Pasir Kadilanggu," kata Supriyono di Desa Jangkaran, Kamis (7/2/2013).
Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo menambahkan, penanaman mangrove merupakan semangat baru Kulonprogo untuk mempertahankan wilayah pantai dari abrasi.
"Kita bisa mencontoh bangsa lain seperti Belanda yang sangat proaktif untuk bisa melindungi pesisir pantai dari ancanam abrasi, karena luas negaranya yang relatif sempit. Bahkan kemudian mereka bisa ekspansi menambah daratan yang semula berupa lautan," katanya.
Supriyono menambahkan, sejak tahun 2003 hingga 2011, setidaknya 197.100 batang mangrove dari jenis Rhizopora dan Api-api telah ditanam, baik yang berasal dari Perguruan Tinggi, Pemerintah maupun Swasta.
Potensi pengembangan mangrove di Kulonprogo seluas 7,07 hektare, dengan rincian 5 hektare di Dusun Pasir Mendit, 1,5 hektare di Dusun Kadilangu, dan 0,57 hektare di Dusun Nglawang.
(ysw)