Beruntung, gempa tak pengaruhi Segmen Megathrust
A
A
A
Sindonews.com - Dua gempa bumi yang terjadi secara beruntun tadi pagi, 5.6 SR di Pesisir Selatan, Sumatera Barat dan 5,2 SR di Sibolga, Sumatera Utara, ternyata tidak mepengaruhi segmen megathrust Mentawai yang diprediksi ahli 8,9 SR ini.
“Gempa itu tidak ada pengaruh dengan segmen megathtrust yang diprediksi ahli ini, letaknya jauh dari lokasi,” kata, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Syamsul Maarif, di Hotel Mercure, Padang, Kamis (7/2/2013).
Katanya, dengan kondisi ini, energi masih tersimpan di daerah tersebut belum terlepas, dan masih tersimpan. Megathrust Mentawai merupakan satu lokasi di wilayah Sumatera yang diprediksi akan menjadi sumber gempa besar. Posisinya, berada di batas lempeng (zona subduksi) di Mentawai, yakni Siberut-Sipora-Pagai.
Jika gempa mengenai megathrust, banyak cerita yang akan terjadi. Seperti, berdampak pada daerah Aceh, hingga selatan perairan di Indonesia, seperti Sulawesi Tengah, dan Papua akan terkena dampak gempa yang ditaksir berkekuatan 8,9 Skala Richter itu.
Dan jika itu terjadi, Sumbar adalah lokasi paling dahsyat terkena imbasnya. Seperti, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Diperkirakan, tsunami akan menghantam Mentawai tujuh sampai 10 menit setelah gempa bumi terjadi. Sementara Kota Padang gelombang tsunami akan tiba sekira 23-25 menit setelah gempa bumi terjadi dan diperkirakan ketinggian gelombang yang menerpa Padang ada 10 meter dengan jarak 2-5 kilometer dari bibir pantai.
“Skenario terburuk 39.231 sampai 52.637 jiwa yang meninggal dan 103.255 luka-luka. Itu skenario terburuk kalau dari sekarang tidak ada persiapan. Sementara untuk infrastruktur yang terkena dampak pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Internasional Minangkabau dan jaringan telekomonikasi akan rusak,” ucapnya.
Untuk menghadapi bencana ini BNPB telah menyiapkan dana sebanyak Rp16 triliun dan khusus untuk Kota Padang akan dicairkan Rp400 miliar untuk membangun shelter-shelter untuk evakuasi ketika datang tsunami.
“Gempa itu tidak ada pengaruh dengan segmen megathtrust yang diprediksi ahli ini, letaknya jauh dari lokasi,” kata, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Syamsul Maarif, di Hotel Mercure, Padang, Kamis (7/2/2013).
Katanya, dengan kondisi ini, energi masih tersimpan di daerah tersebut belum terlepas, dan masih tersimpan. Megathrust Mentawai merupakan satu lokasi di wilayah Sumatera yang diprediksi akan menjadi sumber gempa besar. Posisinya, berada di batas lempeng (zona subduksi) di Mentawai, yakni Siberut-Sipora-Pagai.
Jika gempa mengenai megathrust, banyak cerita yang akan terjadi. Seperti, berdampak pada daerah Aceh, hingga selatan perairan di Indonesia, seperti Sulawesi Tengah, dan Papua akan terkena dampak gempa yang ditaksir berkekuatan 8,9 Skala Richter itu.
Dan jika itu terjadi, Sumbar adalah lokasi paling dahsyat terkena imbasnya. Seperti, Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Diperkirakan, tsunami akan menghantam Mentawai tujuh sampai 10 menit setelah gempa bumi terjadi. Sementara Kota Padang gelombang tsunami akan tiba sekira 23-25 menit setelah gempa bumi terjadi dan diperkirakan ketinggian gelombang yang menerpa Padang ada 10 meter dengan jarak 2-5 kilometer dari bibir pantai.
“Skenario terburuk 39.231 sampai 52.637 jiwa yang meninggal dan 103.255 luka-luka. Itu skenario terburuk kalau dari sekarang tidak ada persiapan. Sementara untuk infrastruktur yang terkena dampak pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Internasional Minangkabau dan jaringan telekomonikasi akan rusak,” ucapnya.
Untuk menghadapi bencana ini BNPB telah menyiapkan dana sebanyak Rp16 triliun dan khusus untuk Kota Padang akan dicairkan Rp400 miliar untuk membangun shelter-shelter untuk evakuasi ketika datang tsunami.
(rsa)